Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus "Ngangkang" Asal China Gagal Beroperasi

Kompas.com - 04/07/2017, 19:17 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Sumber CNN

Beijing, KompasOtomotif - Pemerintah China menghentikan proyek Transit Explore Bus (TEB) Straddling, atau bus "ngangkang" yang dibuat untuk mengatasi kemacetan. Dilansir dari CNN, salah satu alasannya dikarenakan keberadaan bus tersebut justru berpotensi menimbulkan kemacetan.

Saat ini semua fasilitas yang dimiliki oleh TEB di Qinhuangdao sedang dibongkar habis. Jalur khusus yang dibangun untuk lintasan bus setinggi 4,8 meter dengan daya tampung 300 penumpang, dianggap jadi sumber kemacetan akibat lalu lintas kendaraan yang terganggu karena lintasan bus tersebut.

Baca : Bus Bisa Mengangkangi Jalan di China

Tidak hanya itu, beberapa pihak juga meragukan sistem keamanan dari bus "ngangkang" ini. Contohnya seperti pada sektor roda, meski menggunakan lintasan sendiri namun bus ini tidak berjalan di atas rel melainkan menggunakan ban karet.

Ban karet dilengkapi dengan roda kecil pada tiap sisinya. Namun roda kecilnya juga tidak berjalan di atas rel besi, melainkan hanya di dalam lubang coran yang berpotensial keluar dan masuk ke jalanan biasa.

AP Photo Bus berjuluk TEB ini memiliki desain unik dengan kabin penumpang berada dua meter di atas jalan raya sehingga mobil bisa melintas di bawah bus ini.

Bus "ngangkang" ini juga beroperasi menggunakan listrik melalui baterai yang ditanam di dalamnya. Baterai wajib mengisi daya pada setiap stasiun, namun kapasaitas baterai dinilai telalu kecil karena energi setelah diisi hanya mampu mengantarkan bus sampai ke stasiun berikutnya.

Keberadaan bus raksasa ini berakhir di lahan parkir dalam kondisi terbengkalai. Media lokal menyebutkan bahwa ada seorang pejabat setempat yang mengatakan bahwa nasib dari bus ini tetap tidak jelas.

Pemerintah China pun mulai mempertanyakan legitimasi proyek yang sudah melewati uji coba sebelumnya. Ada indikasi bahwa proyek tersebut hanya merupakan aksi publisitas belaka untuk memancing investor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com