Losail, KompasOtomotif - Maverick Vinales sukses mengawali karir bersama Yamaha sebagai juara di seri pertama MotoGP Qatar 2017. Namun nasib berbeda justru menimpa pabalap Repsol Honda, Marc Marquez, yang tidak masuk tiga besar karena tertinggal di urutan keempat.
Mantan juara dunia MotoGP 2016 ini mengaku salah memilih strategi ban, dan dia sangat menyesali keputusannya untuk mengganti ban lunak (soft) setelah mendapat beberapa masukkan.
"Suhu turun dan kelembapan naik lebih tinggi. Saya tadinya memakai ban depan hard dan saya mulai ragu. Orang Michelin berkata kamu adalah satu-satunya orang yang memakai ban hard, hati-hati kamu bisa jatuh. Oke, saya pindah ke ban medium...ternyata salah," ucap Marquez yang dikutip dari Motorsport.
Sebelumnya, Marquez dan Cal Crutchlow (LCR Honda) menjadi pebalap yang memakai ban berkompon hard, sesaat sebelum start ditunda. Tapi karena adanya perhitungan dan peringatan, Marquez pun beralih mengganti ban soft, yang ternyata justru menyulitkannya.
The battle for 2nd rages on between Marquez, Iannone and Dovizioso!
Rossi the quickest on track! #QatarGP pic.twitter.com/6aZMRHX14L
— MotoGP™ (@MotoGP) 26 Maret 2017
Sesi di putaran awal Marquez memang cukup bertahan, pebalap asal Spanyol ini mampu mengikuti ritme rombongan depan. Namun situasi berubah pada saat putaran ke-12, laju motornya tidak mulus yang memudahkan Vinales dan Valentino Rossi menyalipnya.
"Usai balap saya ingat pernah melakukan kesalahan yang sama di Silverstone (Inggris). Saya balap dengan ban soft untuk menghemat ban, tapi ternyata justru terlalu lembut," ucap Marquez.
Medium Medium option for #MM93... riders coming around finishing their 2nd WU lap.#QatarGP pic.twitter.com/RfN9g0kBTh
— MotoGP™ (@MotoGP) 26 Maret 2017
Menurut Marquez, bila ia bertahan dari awal menggunakan ban berkompon keras (hard), maka ia berpeluang untuk bertarung mendapatkan podium, paling tidak bisa lebih kompetitif dengan duet Yamaha.
"Mungkin saya bisa lebih kompetitif saat pakai ban keras, tapi risikonya bisa juga saya mengalami kecelakaan. Kami harus memperbaiki motor, dengan begitu akan mudah membuat keputusan untuk memilih ban. Jika tidak memilih keputusan yang sempurna, maka akan kehilangan banyak waktu, ini kesalahan terbesar," ucap mantan juara dunia MotoGP 201
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.