Istanbul, KompasOtomotif - Ekspor mobil tahunan Turki, termasuk truk dan bus, melampaui angka 1 juta unit untuk pertama kalinya pada 2016. Negara yang terletak di antara Benua Asia dan Eropa ini menjadi basis ekspor kuat bagi produsen otomotif global.
Investasi, model baru, dan kapasitas produksi yang membesar membuat kinerja ekspor terkerek. Apalagi situasi ekonomi mulai membaik di pasar utama ekspor, Eropa.
Mengutip Nikkei, Selasa (21/2/2017) menurut Automotive Manufacturers Association, Turki mengekspor 1,14 juta unit, atau naik 15 persen dibanding 2015. Hasil ini merupakan pencapaian tertinggi selama empat tahun berturut-turut.
Serikat kepabean Turki dengan Uni Eropa, ekspor mobil ke sebagian besar Eropa bebas pajak. Biaya produksi yang lebih kompetitif juga membuat Turki lokasi paling strategis menjadi basis produksi untuk pasar Eropa. Hampir semua merek otomotif global punya fasilitas produksi, baik investasi sendiri maupun menggandeng mitra lokal.
80 Persen
Jumlah produksi tumbuh 9 persen year-on-year (YoY), atau menjadi 1,48 juta unit di 2016, mencatatkan rekor baru dua tahun berturut-turut. Hampir 80 persen dari kendaraan yang diproduksi di Turki diekspor.
Pengiriman mobil luar negeri ini, termasuk suku cadang, bernilai sekurangnya 24 miliar dolar AS atau Rp 320,9 triliun, menyumbang 17 persen dari keseluruhan ekspor Turki.
Banyak merek berinvestasi di Turki di 2016, untuk memproduksi model-model baru, termasuk C-HR, Civic, dan Egea (Fiat Chrysler). Secara khusus, Egea (Tipo) adalah punya volume ekspor terbesar. Mobil kompak ini dirancang di Italia dan diproduksi oleh Tofas Turk Otomobil Fabrikasi, perusahaan patungan FCA and konglomerasi terbesar Turki, Koc Holding.
Mengingat popularitas kendaraan ini di Eropa dan Meksiko, Tofas memberlakukan jadwal tiga shift untuk memproduksi Egea sedan, hatchback, dan station wagon, mulai Maret 2016. Kemudian di musim gugur lalu, perusahaan mengatakan akan menginvestasikan 52,8 juta dolar AS atau Rp 706 miliar, untuk meningkatkan kapasitas produksi, dari 190.000 unit menjadi 250.000 unit.
Sementara Toyota juga mulai meningkatkan lini produksi yang ada di pabrik Turki Barat, di mana pada Oktober 2016, mereka sudah mulai memproduksi C-HR. Toyota berencana memproduksi lebih dari 160.000 unit versi hybrid dan bensin, dan sekitar 90 persen untuk dikirim ke lebih dari 50 negara di Eropa, Amerika Utara, Timur Tengah dan tempat lain.
Lima eksportir mobil utama, menyumbang 98 persen dari total volume ekspor mobil Turki di 2016. Mulai dari Tofas dengan kontribusi terbesar, mencapai 279.000 unit, diikuti oleh Renault (270.000 unit), Ford Motor (256.000 unit), Hyundai Motor (207.000 unit) dan Toyota (109.000 unit).
Sebaliknya, penjualan domestik Turki untuk kendaraan penumpang dan komersial kecil meningkat hanya 1,6 persen pada 2016, menjadi 983.000 unit. Menurut asosiasi diler mobil, Volkswagen memiliki pangsa pasar 13,6 persen, lalu Renault 12,3 persen, Ford 11,1 persen dan FIAT 10,7 persen. Sementara Toyota 5,3 persen, atau paling besar di antara merek Jepang lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.