Tokyo, KompasOtomotif - Penjualan mobil baru di Jepang tidak berbuah manis, dan hanya sanggup membukukan kurang dari 5 juta unit pada 2016. Ini dianggap sebagai pencapaian terendah sepanjang lima tahun terakhir atau sejak 2011.
Mengutip Nikkei, Selasa (3/1/2017) salah satu penyumbang penurunan adalah kasus skandal data efisiensi bahan bakar yang dialami oleh Mitsubishi Motors. Penurunan juga diklaim karena konsumen harus menghadapi naiknya harga mobil, karena upgrade fitur keamanan dan yang lainnya. Imbasnya, rata-rata usia mobil di jalan yang menjadi meningkat.
Penjualan mobil kecil turun 9 persen atau menjadi 1,72 juta. Kendaraan ini sangat populer lantaran efisiensi bahan bakar dan harganya yang rendah, tetapi pasar mereka telah mengalami tren menurun selama dua tahun.
Meskipun minicar turun, tapi mobil berukuran penuh mengalami pertumbuhan untuk pertama kalinya dalam dua tahun, sebesar 3 persen atau menjadi 3,24 juta unit. Versi baru dari Toyota Motor, Prius hybrid dan mobil kompak Nissan Note, tercatat mengalami penjualan terbaik.
Namun, di akhir-akhir tahun, ada tanda-tanda pemulihan dapat bisa dilihat. Di mana total penjualan Desember naik 8 persen dibanding tahun sebelumnya, atau menjadi 390.000 unit.
Para pembuat mobil asal Jepang berencana untuk meluncurkan sejumlah model baru di 2017, demi merangsang pasar sehingga bisa kemblai pulih dan tumbuh dibanding 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.