Jakarta, KompasOtomotif – Parkir mundur adalah hal yang tidak mudah, bahkan buat pengemudi yang sudah punya SIM (surat izin mengemudi) sekalipun. Itu sebabnya sensor parkir kini banyak dijadikan perlengkapan standar mobil baru untuk keselamatan, termasuk pada Daihatsu Sigra.
Jika Anda melihat bulatan kecil pada bemper belakang Sigra, itu bukan hiasan, melainkan lokasi sensor. Tugasnya mendeteksi jarak antara obyek di belakang dengan mobil. Peringatan atau buzzer berupa suara “tiiitt” akan keluar tergantung seberapa jauh obyek.
Menurut buku manual Sigra, ada tiga bunyi yang bisa dijadikan acuan pengemudi saat parkir mundur. Jika buzzer berbunyi putus-putus dengan interval panjang berarti obyek di belakang jaraknya 1 – 1,3 m.
Begitu interval buzzer putus-putus pendek atau lebih cepat, artinya jarak di antara 0,5 – 1 m. Jika suara buzzer bersuara tanpa henti itu tandanya jarak kurang dari 0,5 m.
Sensor parkir adalah fitur pembantu, bukan berarti bisa selalu diandalkan. Dijelaskan, deteksi memiliki keterbatasan jangkauan dan kecepatan operasi. Oleh sebab itu, pengemudi direkomendasikan selalu memantau keamanan sekitar lokasi, termasuk pada bagian samping yang tidak terjangkau sensor.
Benda yang lebih rendah dari posisi sensor berada tepat di bawah bemper, ukurannya tipis seperti kabel atau tali, bersudut tajam, kain atau bahan lain yang mudah menyerap gelombang suara, tidak selalu bisa terdeteksi sensor.
Kerja sensor bisa berkurang jika terhalang kotoran, air, atau lumpur. Selain itu, aktivitasnya bisa jadi tidak sempurna bila mobil dalam kondisi miring, terganggu suara keras, dan bemper rusak akibat benturan.
Disarankan pemilik mobil tidak memodifikasi bemper, memasang aksesori sekitar bemper, dan mengganti suspensi. (ADV)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.