Jakarta, KompasOtomotif – Aplikasi penunjuk arah di ponsel yang sekarang makin canggih dan berguna mendorong tren baru pada kalangan pengemudi. Sering kali terlihat pada mobil, pengemudi menempelkan ponsel di kaca depan mobil, memangnya hal itu boleh dilakukan?
Ada banyak fungsi kaca depan, selain jadi faktor krusial buat aerodinamis desain mobil juga sebagai penampang utama pandangan pengemudi. Itulah sebabnya bidang kaca depan selalu luas dan tanpa halangan agar memaksimalkan visibilitas.
Tentu fungsinya bakal berkurang kalau dihalangi sesuatu, misalnya ponsel. Buat yang sulit menghapal jalan atau mau ke lokasi baru, penunjuk arah memang jadi solusi. Namun, jika harus menggunakan ponsel setidaknya ditempel pada posisi mengganggu pandangan.
“Untuk perangkat GPS (global positioning system) sebaiknya tidak menghalangi ruang pandang pengemudi yang dapat menambah blind spot. Kalau saran saya pakai yang model tanam di dasbor sekalian sama sistem audio,” kata Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan, via teks, Selasa (5/7/2016).
Maksud Marcell, sebaiknya pengemudi memanfaatkan headunit sebagai layar penunjuk jalan. Pilihan itu sebenarnya lebih bagus, tapi bukan favorit karena buat mobil yang belum punya maka pengemudi harus membeli. Ponsel tetap dianggap lebih efisien.
“Kalau terpaksa letakan dekat pilar A tapi jangan sampai terlalu menghalangi, usahakan agak sedikit ke atas. Toh, GPS sudah dilengkapi dengan instruksi suara yang dimaksudkan mengurangi pengemudi terus-menerus melihat ke GPS,” ujar Marcell.
Pada semua desain mobil, pilar A adalah blind spot yang mudah dimengerti pengemudi. Mendekatkan ponsel ke dekat situ bisa lebih mudah diadaptasi, meski masih tergantung ukuran ponsel.