Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Pelek Replika, Amannya Begini!

Kompas.com - 22/06/2016, 17:32 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Jangan harap lebih banyak terhadap barang yang Anda beli dengan harga lebih murah. Sama seperti ketika Anda memutuskan untuk beli pelek replika, keuntungan yang paling terasa adalah dari sisi harga. Soal kualitas sudah jelas di bawah versi asli.

Jonathan, pengelola DS Ban di Jl Kolonel Sugiono, Jakarta Timur, memberi gambaran standar keamanan dan kekuatan pelek dari kodenya. ”Perhatikan, dibagain dalam atau luar jika ada kode-kode lulus uji standarisasi,” ujarnya, (21/6/2016).

Badan internasional yang menangani standarisasi untuk pelek racing adalah Japan Light Alloy Automotive Wheel Testing Council (JWL) dan Japan Vehicle Inspection Association (VIA) .

Setiap pabrik yang memproduksi pelek harus melewati beberapa tahap proses pengecekan sebelum diperbolehkan membubuhi tanda JWL dan VIA sebagai tanda bahwa pelek lulus uji.

Tanda ini biasanya terdapat pada pelek-pelek bawaan (OEM), orisinal (Jepang, Amerika, Itali, Jerman dll). Juga ada sebagian pelek replika untuk menjamin kuat dan aman sesuai fungsi dan aturannya.

Tapi jika yang Anda pilih adalah pelek replika dan tidak ada kode-kode tersebut, ada beberapa tips yang bisa dicoba untuk agar pelek tetap awet:

1. Teratur spooring-balancing. Misalnya, per 10.000 km atau rentang waktu yang Anda inginkan.

2. Gaya mengendarai mobil lebih sopan. Jika menaikkan ukuran pelek, sadari bahwa Anda semakin tidak nyaman dan kaki-kaki rentan terbentur keras. Dalam hal ini, perhatikan benturan-benturan pada polisi tidur, jalan kereta api yang rusak, trotoar, atau lubang.

3. Gunakan ban yang memiliki kualitas baik dan lentur, termasuk pemilihan profil tebal ban yang ideal.

4. Kalau pakai ban second, pilih ban yang tidak jauh tanggal produksinya karena dikhawatirkan ban getas dan membuat benturan semakin keras.

5. Cek kembali tekanan angin ban agar kondisinya optimal saat dipakai dan mampu meredam benturan. Dengan tekanan angin yang benar, membuat ban lebih awet dan mencegah terjadinya benjol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau