Tokyo, KompasOtomotif — Di tengah perbincangan skandal kecurangan efisiensi bahan bakar, muncul topik baru yang sedang ramai di Jepang. Kabarnya, Nissan Motor Company sedang dalam pembicaraan mengambil alih Mitsubishi Motors Corporation (MMC).
Mengutip Jalopnik.com dari Nikkei dan Bloomberg, Kamis (12/5/2016), pembahasan mengenai langkah lebih lanjut Nissan akan berlangsung hari ini, Kamis (12/5/2016). Nissan diperkirakan akan menghabiskan sekitar 200 miliar yen atau 1,84 miliar dollar AS untuk membeli 30-34 persen saham MMC.
Pembelian itu secara langsung akan menjadikan Nissan sebagai pemegang saham terbesar, melampaui kepemilikan dari induk MMC, Mitsubishi Heavy Industries, yang saat ini tercatat memiliki 20 persen saham di MMC.
Sejak kasus ini muncul ke permukaan, pesanan kendaraan Mitsubishi di Jepang merosot. Kondisi tersebut sedikit banyak memengaruhi citra Nissan yang menjual dua model mobil kecil, hasil perjanjian kerja sama dengan Mitsubishi.
Bloomberg melaporkan, saat ini saham Mitsubishi Motors telah jatuh 43 persen sejak 19 April, yang ditutup pada hari Rabu di Tokyo pada posisi 495 yen. Sementara saham di Amerika melonjak 11 persen menjadi 4,92 dollar AS pada pukul 12.44 waktu New York, dan anak perusahaan Nissan Amerika turun 1,5 persen menjadi 18,30 dollar AS.
Hingga saat ini MMC belum mencari dukungan dari perusahaan gabungan Mitsubishi, dan masih berupaya untuk memecahkan krisis internalnya sendiri. Osamu Masuko, Chief Executive Officer MMC, mengatakan pada konferensi pers hari Rabu di Tokyo bahwa pihaknya harus mampu menebus semuanya dengan sumber daya sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.