Dadang, Service Advisor bengkel resmi Yamaha Persada Motor mengatakan, penyebab kebocoran tersebut yaitu rusaknya karet (sil) shockbreaker. Jika kebocoran tersebut dibiarkan, akan menimbulkan beberapa efek negatif.
“Perhatikan kebocoran pada suspensi depan, jangan sampai terabaikan kondisinya. Kalau perlu, setiap hari harus diperiksa, apakah ada sesuatu yang tidak normal, salah satunya yang paling kentara, oli suspensi yang bocor,” ujar Dadang kepada KompasOtomotif, Jumat (11/3/2016).
Dadang melanjutkan, efek pertama yang bisa dibilang fatal, yaitu sistem rem depan yang tidak normal. “Kalau oli shockbreaker bocor pada bagian kanan, maka akan mengalir ke bawah menuju rem cakram depan. Jika sistem pengereman sudah dipenuhi oli, bisa dipastikan rem cakram tidak pakem. Jelas bisa menyebabkan kecelakaan yang berujung maut,” kata Dadang.
Kedua, akan membuat ban kehilangan traksi karena berlapis oli. "Kalau kebocoran ada di suspensi sebelah kiri, oli akan mengenai ban depan. Ketika ban terkena oli, maka kemampuan traksinya akan berkuang, sehingga sepeda motor mudah tergelincir, karena licin,” ucap Dadang.
Ketiga, efek lain, yaitu saat salah satu suspensi bocor karena sil rusak, sepeda motor akan “terbanting” ke sisi kanan atau ke sisi kiri, ketika rem depan ditekan. “Kalau bocornya di kanan, maka sepeda motor akan cenderung membanting ke kiri, dan sebaliknya,” kata Dadang.
Keempat, boconya oli suspensi, membuat berkendara tidak nyaman, karena ban depan terasa seperti kempis, padahal tidak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.