Dari latar belakang ini, lantas pertanyaan yang muncul, seperti apa karakter pembeli sepeda motor sport di Indonesia?
Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) Margono Tanuwijaya menjelaskan, tren sepeda motor sport sejak 2010 terus mengalami kenaikan. Selama ini, karakter pembelinya masih belum memprioritaskan motor sport sebagai kendaraan pertama.
“Bisa dikatakan motor sport itu motor kedua atau ketiga. Karena, motor pertamanya itu matik atau bebek yang secara fungsionalitas sangat tinggi,” ujar Margono di sela-sela acara test ride All New Honda CBR150R di Sirkuit Karting Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/2/2016).
Menurut Margono, orang Indonesia itu menjadikan motor sebagai alat transportasi personal yang bisa digunakan sehari-hari seperti pergi ke kantor atau beraktivitas lain seperti belanja. Sehingga, jika menggunakan motor sport tidak bisa menampung barang banyak.
“Kalau menggunakan matik atau bebek bisa sambil digunakan menyimpan barang di dek depan. Setelah punya motor bebek atau matik, mereka baru beli motor sport, tetapi tergantung daya beli juga,” ungkap Margono.
Salah satu contohnya, kata Margono, daya beli motor sport tahun lalu terjadi penurunan jika dibandingkan 2014. Sebab, ketika membeli motor, memilihnya matik atau bebek yang fungsinya banyak.
“Tapi kedepan dipastikan akan terus meningkat. Setiap tahun kita harapkan pasar motor sport terus naik,” kata Margono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.