Jakarta, KompasOtomotif – Pemindahan basis produksi sepeda motor PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) dari Pulogadung, Jakarta Timur, ke kawasan industri MM2100 Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, ternyata berdampak buruk. Terutama menyangkut nasib 170 pekerja yang harus kena pemutusan hubungan kerja (PHK), akibat relokasi itu.
“Kalau Kawasaki ini kasusnya adalah pabrik relokasi dari Pulogadung ke Bekasi, cuma perusahaan tidak mau mengikutsertakan pekerjanya ke tempat baru. Ada 170 orang,” kata Heriyanto, Ketua Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen (SP-AMK), Kepada KompasOtomotif, Senin (15/2/2016).
SP-AMK merupakan bagian dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia yang bernaung di bawah Federasi Serikat Pekerja Indonesia. Heriyanto juga mengungkap, 170 pekerja berstatus karyawan tetap itu adalah anggota SP-AMK.
“Ini keputusan perusahaan, jadi perusahaan memang pada dasarnya tidak ingin mempekerjakan kembali 170 orang baru dengan berbagai macam alasan. Kalau pekerja kontrak itu sudah dari 2015,” ucap Heriyanto.
Salah satu alasan yang dikemukan, KMI bilang ada peralihan teknologi dari 2-tak menjadi 4-tak, jadi sejumlah pekerjaan tidak lagi dibutuhkan. Namun kenyataannya KMI membuka lowongan pekerjaan di pabrik baru.
Pabrik Pulogadung selama ini memproduksi seluruh model rakitan lokal yang dijual KMI, seperti Athlete, KLX, D-Tracker, dan Ninja 150 Series (2-tak). Bahkan, pemeriksaan kualitas unit Completely Built Up (CBU) KMI pun dilakukan di pabrik Pulogadung.
Proses pemindahan operasional pabrik KMI ke Bekasi sudah dilakukan sejak 2014 secara bertahap hingga batas waktu terakhir 31 Juli 2015. Model produksi pamungkas adalah Ninja 2-tak Series yang diputuskan pensiun karena tidak bisa mengikuti regulasi Euro III yang berlaku di Indonesia.
Heriyanto mencurigai ada usaha diskriminasi sebab kenyataannya 170 orang yang tidak lagi dipekerjakan adalah anggota SP-AMK. “Patut kami curigai, ini memang upaya untuk menghabisi jumlah anggota dengan dalih efisiensi. Karena faktanya sebelum negosiasi pun mereka sudah melakukan penerimaan karyawan,” papar Heriyanto.
Pengurangan pekerja
KompasOtomotif mencari penjelasan atas informasi pengurangan 170 karyawan kepada Michael Chandra Tanadhi, Deputy Head Sales and Promotion KMI. Ia menolak mengonfirmasi jumlah karyawan yang “ditinggalkan”, tapi mengamini memang produksi dipindah.
“Kalaupun ada pengurangan karyawan, paling tinggal marketing di sana (pabrik Pulogadung). Memang (produksi) 2-tak itu pararel dengan pada 2014 kami operasi di Cibitung. Karena kan waktu itu kami pikir tinggal tahunan lagi, jadi tinggal disisakan 2-tak (di Pulogadung),” jelas Michael, Rabu (17/2/2016).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.