Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Mobil "Inreyen" Lebih Boros Oli

Kompas.com - 06/01/2016, 13:02 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Ibarat tubuh manusia, mesin pada mobil juga harus melakukan pemanasan sebelum berolah raga agar terhindar dari kram. Pada setiap mobil baru biasanya punya masa adaptasi pemakaian awal atau yang kerap disebut “inreyen” alias running-in period.

Dalam periode itu, kondisi internal mesin sedang menyesuaikan kerja masing-masing komponen, karena itu kecenderungannya membutuhkan lebih banyak pelumasan.

Menurut buku petunjuk konsumen Suzuki Karimun Wagon R, volume oli berkurang pada mesin wajar sebab tergantung viskositas oli (ukuran ketahanan cairan atas tekanan atau tegangan), kualitas oli, dan kondisi pemakaian. Namun dalam kasus mobil baru, mesin lebih boros oli karena komponen seperti piston, ring piston, dan dinding silinder belum terlumasi dengan sempurna.

Anjuran Suzuki sesuai jadwal perawatan berkala, ketika mobil sudah menempuh 1.000 km, oli mesin dan saringan oli wajib diganti. Meski begitu dikatakan mesin baru akan bekerja normal setelah menempuh 5.000 km.

Hindari

Menjaga volume oli sangat penting agar pelumasan tetap sempurna. Tapi diakui mengukur jumlah oli di dalam mesin secara akurat sangat sulit dilakukan walau menggunakan stik oli.

Kendati mobil baru sudah melewati 1.000 km, saat dicek menggunakan stik oli bisa saja menunjukan tidak ada pengurangan.  Hal itu bisa terjadi karena oli telah tercampur bahan bakar dan udara lembab hingga seolah oli tidak berkurang.

Diperingatkan, material campuran itu akan menguap bila mobil dikendarai berkecepatan tinggi atau mesin bekerja keras. Bila kelamaan demikian, konsumsi oli akan semakin tinggi.

Maka itu selama proses “inreyen” penting menjaga kerja putaran mesin tidak selalu tinggi, tidak berkendara dengan kecepatan tinggi, dan mengangkut beban terlalu berat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com