Jakarta, KompasOtomotif – Seluk beluk tata busana, pemanja di interior, bahkan kapasitas angkut telah diulas sebelumnya, tapi test drive generasi ketiga BMW All-New X5 tidak pernah cukup hanya diamati dari posisi diam. Kali ini yang akan dibahas adalah rasa mengemudi, unit yang dicoba varian 25d dengan mesin diesel.
Varian ini termurah sekaligus memiliki kapasitas mesin paling kecil, 2.0L, dibanding varian lain, 35i dan 35i M Sport dengan 3.0L. Selain itu, 25d adalah satu-satunya varian dengan mesin diesel yang ditawarkan.
BMW Indonesia mengklaim mesin common rail 4-silinder 2.0L (1.995 cc) TwinPower Turbo X5 memiliki tenaga maksimum 218 tk @4.400 rpm dan torsi puncak 450 Nm @1.500 – 2.500 rpm.
Kendati bungsu sistem geraknya sama, mengadopsi permanen all-wheel drive, xDrive, yang mengatur distribusi tenaga secara elektronik ke roda depan dan belakang. Perpindahan rasio tenaga diatur transmisi otomatis Steptronic 8-percepatan tanpa paddle shift di kemudi.
Mesin kecil dengan bobot total sekitar 2,3 ton sepertinya bukan kombinasi yang bagus pasalnya butuh banyak usaha menggerakan bodi dari posisi diam. Klaim BMW Indonesia untuk akselerasi 0 – 100 kpj butuh 8,2 detik.
Fitur ini berguna bila tidak sedang buru-buru, sekaligus membuat pengemudi lebih dewasa menghadapi lalu-lintas macet Jakarta.
Jadi pilot X5 tidak perlu repot, ibaratnya cukup bawa badan tinggal jalan. Paling penting perlu dipahami ukuran bodinya panjang 4,8 m, lebar 2,1 m, dan tinggi 1,7 m. Cukup sulit mencari posisi parkir, misalnya di mall terutama bila spot kosong diapit SUV sejenis atau sedan besar.
X5 dilengkapi fitur Auto-Hold yang berfungsi mengunci roda saat mobil berhenti. Kondisi ini sangat berguna kala macet, kaki bisa lepas dari pedal rem waktu mobil berhenti dan tidak perlu berulang memencet rem parkir. Jika ingin melanjutkan perjalanan hanya tinggal menekan pedal gas maka Auto-Hold bakal non-aktif.
Auto-Hold bila dibantu fitur Auto Start Stop yang membuat mesin mati saat mobil berhenti sementara adalah kombinasi terbaik anti-pegal dan irit bahan bakar.
Selain ECO PRO, X5 juga punya mode lain yaitu Comfort dan Sport. Pada Comfort semuanya normal, Adaptive Suspension sebagai pengatur suspensi udara di belakang paling berpengaruh menjaga kenyamanan penumpang sesuai kondisi jalan.
Salah satu yang patut dicungi jempol yaitu kenyamanan kabin, terutama dari faktor kesenyapan. “Dengkur” mesin diesel hanya terdengar keras saat mobil berhenti dan posisi kaca terbuka, selebihnya cuma percakapan antar penumpang dan lantunan lagu dari sembilan speaker di kabin yang terdengar.
Akselerasinya lumayan “nendang”. Dalam beberapa kali kesempatan, performanya seakan mengecoh jati diri bermesin diesel. Kesan bongsor berkurang, mendahului kendaraan lain bukan masalah berarti. Tanpa terasa, 100 kpj telah tercapai.
Perlengkapan BMW All-New X5 jadipilihan tepat buat konsumen premium yang aktif tapi juga mementingkan konsumsi irit bahan bakar. SUV dengan 5-penumpang ini sudah dirakit lokal jadi harganya bisa ditekan hingga Rp 1, 149 miliar (off the road).
Paket lengkap generasi ketiga X5 kini lebih modern dengan fleksibilitas tinggi. Bukan cuma menjunjung kenyamanan dibalut kemewahan tapi juga fungsionalitas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.