Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Mobil di Thailand Jeblok

Kompas.com - 12/08/2015, 08:01 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Bangkok, KompasOtomotif – Tak hanya Indonesia yang mengalami perlambatan penjualan mobil, Thailand yang menjadi salah satu pasar besar di Asia Tenggara justru lebih menderita. The Federation of Thai Industries (FTI) —lembaga yang menangani industri di Thailand—, kembali mengoreksi proyeksi penjualan mobil menjadi 800.000 unit. Padahal, bulan lalu, FTI sudah melakukan koreksi dari 950.000 unit menjadi 850.000 unit.


Dilaporkan Bangkok Post, Selasa (11/8/2015), FTI memperkirakan total volume industri (TIV) turun 150.000 unit, dan itu akan menjadi penurunan tahun ketiga berturut-turut.

Juru Bicara FTI Surapong Paisitpatanapong mengatakan bahwa perkiraan ini didasarkan atas berbagai faktor negatif. Salah satunya, pencarian anggaran dari pemerintah yang lambat. Hanya 40 persen dari anggaran tahun fiskal 2015 yang dihabiskan dalam enam bulan, berakhir Maret lalu.

”Sekarang perekonomian Thailand membutuhkan suntikan dana untuk meningkatkan daya beli konsumen dan investasi sektor swasta,” kata Surapong.

Faktor lain, tambah Surapong, bank sangat ketat memberikan persetujuan kredit. Rata-rata penolakan pinjaman untuk membeli mobil kini mencapai 30-50 persen, jauh lebih besar dibandingkan situasi normal di angka 10 persen.

Penjualan

Penjualan mobil semester pertama di Thailan turun 16,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni menjadi 369.004 unit. Pencapaian itu tentu jauh dari harapan penjualan yang mencapai puncaknya para 2012 dan 2013 yang masing-masing mencapai 1,45 juta unit dan 1,33 juta unit. Tahun lalu, penjualan menyusut drastis 33,7 persen menjadi 881.832 unit.

Koreksi yang dilakukan FTI juga didasarkan atas revisi yang dilakukan pemimpin pasar mobil di Thailand, yakni Toyota. Mereka memangkas target yang semula 330.000 unit menjadi 280.000 unit tahun ini. Merek asal Jepang itu menyatakan bahwa penjualan domestik melambat 24,9 persen di semester pertama 2015, dan diprediksi total industri tak sampai 800.000 unit.

Sementara Direktur Pemasaran Suzuki Motor Thailand Wallop Treererkngam memprediksi total industri tak sampai 760.000 unit tahun ini. Namun pandangan lain disampaikan Presiden Nissan Thailand Kazutaka Nambu yang mengatakan masih ada harapan dengan adanya pemberlakuan cukai baru berdasarkan emisi CO2, kompatibilitas mobil dengan E85 Gasohol dan efisiensi bahan bakar, tak semata-mata hanya kapasitas mesin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com