Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Ford Tak Anti-Pertalite, tapi Disarankan Jangan

Kompas.com - 30/07/2015, 14:25 WIB

Chiang Rai, KompasOtomotif – Masih seputar Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru yang dikeluarkan Pertamina, Pertalite. Bensin dengan kandungan oktan RON 90 itu disebut lebih baik dibanding Premium, tapi di bawah Pertamax. Lalu, bagaimana bila Pertalite dikonsumsi mobil berteknologi tinggi seperti produk Ford?

Bagus Susanto, Managing Director PT Ford Motor Indonesia, menjelaskan bahwa sejatinya produk Ford yang ada di Indonesia bisa mengkonsumsi jenis bahan bakar yang ada di dalam negeri. Tapi pihak Ford tetap menyarankan pakai bahan bakar yang sesuai rekomendasi pabrikan.

"Produk kami pakai Premium pun tidak masalah, apalagi Pertalite. Namun, saya tetap menyarankan agar sesuai dengan rekomendasi. Spek mesin produk kami dianjurkan pakai RON 92, dalam hal ini tentu saja Pertamax," terang Bagus saat test drive All-New Everest di Chiang Rai, Thailand, Kamis (30/7/2015).

Bagus menambahkan, FMI tidak pernah melarang konsumennya dalam memilih bahan bakar. Namun tentu saja ada risiko-risiko yang akan terjadi bila memaksakan bahan bakar berkualitas rendah buat mesin mobil Ford.

Saat ini pabrikan asal Amerika Serikat tersebut punya deretan line-up yang lumayan lengkap. Mulai entry Fiesta 1.5 dan 1.0 Ecoboost, lalu Ecosport, Focus, Ranger dan Everest. Tiga nama terakhir sudah punya generasi terbaru dan siap diperkenalkan di Indonesia pada ajang pameran otomotif nasional bulan depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau