Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut Kaitan antara Berkendara, Puasa, dan Mengantuk

Kompas.com - 22/06/2015, 14:25 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Menjalankan ibadah puasa sering dihubungkan dengan mengantuk, terutama pada jam-jam tertentu. Malas, lemas, dan lesu menjadi bahaya yang mengintai saat berkendara. Namun jika mengikuti pola makan (sahur dan buka) yang benar, hal-hal tersebut seharusnya bisa dihindari, bahkan tubuh terasa lebih bugar.

Hal tersebut ditegaskan motivator kesehatan dr Phaidon L Toruan (@dr_Phaidon) belum lama ini kepada KompasOtomotif, bahwa untuk menjaga konsentrasi dan menghindari kantuk, pengendara harus memilih makanan yang sehat dan melakukan manajemen cairan tubuh.

Inilah daftar makanan sehat selama puasa bagi pengguna jalan saat berpuasa, serta penjelasan soal manajemen cairan:

1. Pilih karbohidrat kompleks alias karbohidrat yang mengandung banyak serat, misalnya nasi merah. Karbohidrat tunggal (seperti nasi) bisa menyebabkan gula darah lambat dilepas ke dalam darah. Akibatnya, tubuh mudah lemas. Berbuka puasa dengan mi ayam dan teh manis, akan lebih cepat mengantuk dibanding makan nasi merah dan sayur asem.

2. Hindari menu yang digoreng. Bukan cuma gorengan, tetapi makanan yang digoreng. Minyak akan menurunkan ikatan oksigen dalam darah, menyebabkan kantuk dan hilang konsentrasi. Bukan berarti tubuh tidak butuh minyak, tetapi minyak sehat lebih diutamakan, misalnya kandungan dalam alpukat. Contohnya, setelah sahur atau berbuka dengan ayam goreng, kantuk akan lebih mudah datang. Gorengan memang nikmat, namun dianjurkan tidak dimakan berlebihan.

3. Manajemen cairan. Saat berbuka, tidak cukup dengan hanya segelas air putih. Teorinya, ketika tidak mendapat cairan dalam jangka waktu lama, tubuh otomatis memblokir sensasi haus di otak. Setelah minum segelas air putih, perasaan haus seolah hilang, padahal itu belum cukup.

”Misalnya, berat seseorang 73 kg, kebutuhan air sehari, berat dikalikan 0,03, jadinya sekitar 2,1 liter. Jika cuma minum tiga gelas air (750cc) saat buka, lalu segelas lagi saat sahur, kira-kira cuma 1,4 liter. Padahal butuh lebih dari itu. Bayangkan defisitnya setelah sebulan penuh berpuasa, kebiasaan defisit air akan membuat konsentrasi jauh berkurang,” beber dr Phaidon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau