Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kia Kesulitan Hadapi Kendala di Tahun Ini

Kompas.com - 19/04/2015, 18:00 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Sentul, KompasOtomotif – Buat pemegang merek di Indonesia yang mengandalkan pasokan unit impor (CBU) seperti Kia Mobil Indonesia (KMI), kondisi ekonomi sangat mempengaruhi, terutama nilai tukar Rupiah dengan USD yang selama ini digunakan untuk sebagian besar transaksi pembelian unit. KMI mengatakan kondisi otomotif nasional sedang berat.

Hartanto Sukmono, Direktur Marketing KMI menjelaskan, harga jual mobil CBU sebelumnya harus menyesuaikan kurs USD Rp 12.000. Lalu masalah terjadi ketika kurs meningkat menjadi Rp 13.000, ini berarti ada penyesuaian berkelanjutan. Selain kurs Hartanto juga bilang ada faktor “alfa” yang ikut terlibat penyesuaian harga, elemen di dalamnya juga terpengaruh kurs USD.

“Dari Rp 12.000 ke Rp 13.000 itu berarti naik sekitar delapan persen. Coba dibayangkan kalau harga mobil Rp 150 juta naik delapan persen, berarti kan harganya bertambah sekitar Rp 12 juta. Mungkin kalau sekarang harganya langsung dinaikan segitu ya orang tidak mau beli,” jelas Hartanto di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (19/4/2015).

Minat beli

Kurs USD dengan Rupiah menjadi salah satu rintangan buat pemain CBU, namun KMI memandang tantangannya bukan cuma itu. “Kami melihat banyak hal, satu lagi yang sangat memengaruhi saat-saat sekarang ini banyak konsumen yang ‘wait and see’,” paparHartanto.

Konsumen yang dimaksud bukan berarti tidak punya dana untuk membeli mobil, namun memang sengaja memilih menunggu karena minat beli sedang turun. “Ada hal lain yang diperhatikan, soal politik, pajak, dan ada faktor ketidakpastian yang membuat orang ragu mengambil keputusan,” imbuh Hartanto.

Sama seperti merek lain, KMI memprediksi pasar otomotif 2015 bakal stagnan atau tidak berkembang signifikan dibanding tahun lalu. Meski begitu KMI sedang bersiap tampil lebih segar dengan dua produk baru, Rio dan Picanto. Jadwal peluncuran Rio di semester pertama, Picanto setelahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau