Jakarta, KompasOtomotif - Menghadapi kondisi pasar yang tidak menentu di awal 2015, membuat PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengaku cukup tertekan. Namun, kondisi ini berlaku bagi seluruh pelaku industri otomotif di tanah air.
"Biasanya, pemerintahan baru di awal tahun konsolidasi dulu. Dulu waktu Pemerintahan SBY pada tahun pertamanya juga seperti itu, tahun depan baru bisa naik lagi, kondisi naik-turun pasar itu wajar di otomotif," jelas Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran ADM di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (20/3/2015).
Mengacu data Gaikindo, total penjualan mobil sepanjang dua bulan pertama tahun ini tercatat 182.933 unit, turun 15,1 persen dari periode yang sama 2014, mencapai 215.433 unit. Kapasitas produksi Daihatsu di pabrik Sunter (Jakarta Utara) dan Karawang (Jawa Barat) juga turun menjadi 38.000 unit per bulan dari sebelumnya sempat menyentuh 45.000 unit.
Penurunan harga minyak dunia, lanjut Amelia, sontak berpengaruh pada harga komoditi ikut anjlok. Sementara, ekspor terbesar Indonesia justru datang dari sektor komoditas. Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, imbuh Amelia, terus menekan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Langkah Bank Indonesia menurunkan nilai suku bunga acuan (BI Rate) 25 basis poin dari penetapan sebelumnya pada November 2014, menjadi 7,5 persen. "Kondisi ini, pasti membuat banyak yang menarik dollar AS dari sini," lanjut Amelia.
Beruntung
Di antara agen tunggal pemegang merek (ATPM) yang beroperasi di Indonesia, Amelia melihat Honda sebagai merek yang beruntung karena masih bisa mendulang lonjakan penjualan, sementara pemain lain cenderung turun.
"Honda beruntung karena punya produk baru. Selain itu, konsumen mereka kebanyakan dari segmen orang kaya yang punya uang besar di tabungan, sehingga biasa beli model termewah dan kebanyakan tunai. Sementara, Daihatsu mayoritas konsumennya masih kredit," beber Amelia.
Namun, Amelia melihat keberuntungan yang dimiliki Honda tidak akan bertahan lama. Begitu siklus konsumen pembeli tunai mulai surut, "Nanti kalau sudah lewat, mereka juga akan kena," tutup Amelia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.