Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Penjelasan Menperin soal Tutupnya Pabrik GM Indonesia

Kompas.com - 27/02/2015, 19:10 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Tambun, KompasOtomotif — Pengumuman tutupnya pabrik GM Indonesia di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat, mulai akhir Juni 2015 cukup mengejutkan. Terlebih lagi, ratusan pekerja pabrik dipastikan terkena PHK akibat penutupan ini sehingga merugikan perekonomian Indonesia.

Menanggapi hal ini, Menteri Perindustrian Saleh Husin coba menjelaskan duduk permasalahannya. Melalui pesan singkat yang diterima KompasOtomotif, Jumat (27/2/2015) petang, Saleh membeberkan 11 poin penjelasan mengenai penutupan pabrik GM di Bekasi. Berikut ini pemaparannya:

1. Pada prinsipnya, pihak General Motors tidak mencabut investasi berupa pabrik di Indonesia.

Baca juga: Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret

2. Alasan penutupan karena pihak manajemen GM tidak mampu lagi memproduksi mobil Chevrolet Spin karena biaya produksi sangat tinggi.

3. Hal ini terjadi akibat dari jumlah atau skala produksi yang kecil dan tuntutan spesifikasi produk dari GM yang tinggi. Dengan kata lain, produk Spin tidak fleksibel melakukan penyesuaian spesifikasi produk di tengah beratnya persaingan di pasar domestik Indonesia.

4. Alhasil, produk GM tidak dapat bersaing dengan rival di kelasnya di pasar dalam negeri sehingga produksi tidak mungkin dilanjutkan.

Baca juga: Sandi Butar Butar Terima Surat Pemecatan Saat Masuk Kerja Usai Libur

5. Terkait prospek bisnis otomotif, sekali lagi perlu diluruskan bahwa keputusan penutupan pabrik bukan karena Indonesia tidak lagi menarik, melainkan lebih disebabkan oleh kecilnya skala produksi Spin. Produk tersebut dinilai kurang fleksibel dalam melakukan penyesuaian spesifikasi dan beratnya persaingan di pasar dalam negeri.

6. Keputusan GM terkait penutupan pabrik tidak hanya berlaku di Indonesia. Mereka juga melakukan hal yang sama dengan menutup unit produksi di Australia.

7. Catatan penting lain, pihak GM tetap optimistis dengan pasar Indonesia, berkomitmen untuk tetap berinvestasi, dan menegaskan akan terus melanjutkan produksi mobil di Indonesia. Salah satu latar belakangnya adalah prospek dari kelas menengah ASEAN yang memiliki potensi pasar sekitar 3,22 juta unit.

Baca juga: Roy Marten Beberkan Kabar Terbaru Kasus Tambang Ilegal, Sebut Pelakunya Sudah Tertangkap

8. Optimisme dan komitmen itu diwujudkan melalui kerja sama antara GM, SAIC Motor Corp Ltd, dan Wuling Motors berupa perusahaan patungan SAIC-GM-Wuling (SGMW). Produk mobil yang akan dikembangkan adalah merek Wuling.

9. Targetnya, perusahaan hasil kerja sama itu akan memproduksi 150.000 mobil per tahun dengan rencana investasi sekitar 700 juta dollar AS.

10. Realisasi produksi tersebut akan dimulai setelah mereka melakukan kajian terhadap tipe produk mobil yang paling sesuai.

11. Persiapan-persiapan sudah dilakukan. Melalui perusahaan patungan SGMW, kemungkinan, produksi mobil mereka akan masuk ke segmen LCGC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau