Jakarta, KompasOtomotif — Pabrik General Motors (GM) Indonesia di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat, terbilang prematur usianya karena baru mulai kembali beroperasi sejak Maret 2013. Hanya terpaut 27 bulan, kini produsen mobil asal Amerika Serikat tersebut mengumumkan penghentian operasional fasilitas perakitannya itu, mulai akhir Juni 2015.
Alasan penutupan pabrik ini disampaikan pihak GM Indonesia kepada Kementerian Perindustrian, selaku pembina industri nasional. Soerjono, Direktur Industri Alat Transportasi Kementerian Perindustrian, mencoba menjelaskan kepada KompasOtomotif, Kamis (26/2/2015) malam, apa alasan utamanya.
"Jadi, masalahnya, GM tidak bisa menurunkan kelasnya Spin sehingga terjadi gap besar antara harga bahan baku dan banderol produk di pasar," kata Soerjono.
Chevrolet di Indonesia mencoba mengandalkan Spin untuk menjadi motor penjualan di segmen pasar paling gemuk, MPV low. GM Indonesia, lanjut Soerjono, sudah pernah berusaha menjual Spin dengan harga lebih murah dari semestinya di Indonesia, tetapi upaya itu juga tidak kunjung mampu mendongkrak penjualan.
Dominasi produk lain, dari merek-merek Jepang, terutama (Avanza, Xenia, Mobilio, Evalia), bahkan tidak terusik penjualannya dari Chverolet Spin. "Jadi, ini sudah tidak tahan lagi, proyek (Spin) ini akhirnya diputuskan ditutup," lanjut Soerjono.
Spin merupakan kendaraan di segmen MPV low yang dikembangkan khusus GM untuk pasar-pasar berkembang. Proses pembuatan Spin terkonsentrasi di Brasil dengan mencari masukan dari karakter konsumen di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.