Serpong, KompasOtomotif - PT Honda Prospect Motor (HPM) baru saja mendonasikan satu unit City CNG ke Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Senin (16/2/2015), untuk penelitian energi alternatif masa depan. Lantas apa saja kelebihan sedan "dual fuel" yang mampu mengonsumsi bensin atau gas ini?
City CNG dibekali mesin 1.5 liter i-VTEC SOHC, 4-silinder yang memiliki dua sumber tenaga, yaitu bensin (konvensional) dan CNG. Tenaga maksimum yang dapat dihasilkan adalah 120 PS untuk mesin bertenaga bensin, dan 102 PS untuk CNG pada putaran mesin 6.600 rpm dan torsi maksimum sebesar 12.9 kg.m pada 4.800 rpm.
Dari data pengujian HPM, diklaim kalau sedan mini tersebut lebih bersahabat dengan lingkungan karena nilai emisi karbonnya lebih kecil. Selain itu, harga CNG yang lebih murah per liter setara premium (LSP) dibandingkan Premium atau Pertamax.
Tes
Melalui pengujian menggunakan Pertamax, City mencatatkan hasil konsumsi bahan bakar 14 kpl, sedangkan Premium 14,2 kpl, sedangkan CNG hanya 12,7 LSP. Data ini menunjukkan kalau daya jelajah mobil CNG lebih pendek dibanding mesin bensin, karena faktor kalori yang dihasilkan gas tak setinggi bahan bakar minyak atau bahan bakar dari fosil. Kondisi ini lantas membuat tenaga yang dihasilkan mesin ketika mengonsumsi gas lebih kecil, sehingga membutuhkan asupan energi lebih banyak ketimbang bensin.
Tapi, kelebihan yang ditawarkan CNG adalah emisi gas buang karbondioksida lebih kecil hanya 135,013 gram per km, ketimbang hasil Pertamax yang mencapai 168,7 g/km atau Premium 166,1 g/km. Dari harga jual gas yang nilainya setengah dari bensin, membuat biaya pengeluaran harian pengguna mobil gas juga lebih murah.
Dengan asumsi harga Peremium Rp 6.700 per liter, Pertamax Rp 8.000, dan CNG Rp 3.100, maka biaya yang harus dikeluarkan seseorang pengguna mobil gas jauh lebih irit. Untuk konsumsi 100 km perjalanan, pengonsumsi Premium harus mengeluarkan dana Rp 47.034, untuk Pertamax Rp 57.040, sedangkan CNG hanya Rp 24.485.
Beberapa penambahan komponen dilakukan, mulai dari tangki gas bertekanan tinggi 42 liter, CNG Switch yang terletak pada bagian kanan di sebelah setir, High-Pressure Piping, ECU tambahan, CNG Injector, Pressure Regulator, serta tambahan lubang pengisian gas untuk bahan bakar gas (BBG).
Biaya yang dibutuhkan untuk penambahan ini berkisar 1.500 dollar AS atau Rp 15 jutaan. City CNG sudah memenuhi standar emisi EURO 4, menggunakan transmisi 5 AT dilengkapi dengan fitur Grade Logic Control serta power steering elektrik. Berbagai fitur keselamatan seperti G-CON + ACETM, ABS + EBD, Dual SRS Airbags, serta Seatbelt dengan Pretensioner Load Limiter dan Neck Shock Mitigation System juga ikut disematkan. Sayangnya, City CNG saat ini hanya dijual untuk pasar Thailand.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.