Jakarta, KompasOtomotif – Mitsubishi Mirage memang dilahirkan sebagai mobil perkotaan yang fleksibel, irit bahan bakar, dan mendukung aktivitas kaum urban. Tapi DNA Mitsubishi yang mencakup performa dan ketangguhan tidak bisa disembunyikan.
Mobil bermesin 1.200cc ini membuktikan kekuatan tersembunyi yang dimilikinya dalam ajang Kejurnas Sprint Rally Putaran ke-4 yang diselenggarakan di Perkebunan Lonsum, Rambong Sialang, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, November 2014 silam.
Berpacu di kelas N-15, Mirage yang dikemudikan pereli nasional Subhan Aksa, dan co-driver Hade Mboi, berhasil menyingkirkan lawan-lawan di kelasnya dan menyabet gelar juara. Tiga Special Stage (SS) dengan lintasan berlubang, rusak, lumpur, dan berbatu khas ajang reli dilahap dengan mulus.
Asumsi Mirage sebagai mobil perkotaan pun kini melebar dan semakin luas. ”Dari segi performa, Mirage luar biasa. Mobil ini mampu melaju dengan normal di kerasnya lintasan reli,” puji Subhan setelah memenangi lomba.
Standar
Menariknya, sebagian besar spesifikasi mobil dibiarkan standar. Tim FBRT Sports hanya butuh waktu tiga bulan untuk melakukan ubahan untuk menopang kerasnya lintasan reli, terutama untuk mempertegas faktor keamanan.
Kelas yang diikuti adalah kelas khusus untuk mobil berkapasitas silinder 1.200 cc, dan hanya boleh dimodifikasi bagian kaki-kaki serta penambahan piggyback untuk meningkatkan performa mesin. Regulasi tersebut bertujuan agar para pemula atau tim yang memiliki dana terbatas, tetap bisa berkompetisi di ajang reli nasional.
Wiewie Rianto, mantan pereli nasional yang juga sebagai Direktur Teknik tim FBRT Sports pernah mengatakan bahwa modifikasi ringan plus penambahan peranti keamanan hanya butuh dana Rp 75-100 juta.
Selebihnya, Mitsubishi Mirage dengan teknologi 1.2L DOHC MIVEC dan transmisi CVT sudah cukup untuk tampil garang. Teknologi INVECS-III (Intelligent & Innovative Vehicle Electronic Control System) mengoptimalkan perpindahan gigi dalam merespons medan jalan dan kondisi mengemudi.