Hanya saja, seperti dijelaskan Intan Vidiasari, Head of MMC & MFTBC Public Relations Department PT KTB, peluncuran Outlander PHEV di Indonesia masih harus mempertimbangkan banyak hal, terlebih harga jual yang cocok buat konsumen.
"Manajemen (KTB) masih mempertimbangkan beberapa hal sebelum melepas Outlander PHEV, termasuk harga jualnya nanti. Belum bisa dipastikan kapan waktu peluncuran," jelas Intan Vidiasari di Pattaya, Thailand, pada acara Asia Cross Country 2014, Sabtu (9/8/2014).
Intan melanjutkan, bila jadi dipasarkan di Indonesia, mobil listrik ini akan didatangkan secara impor utuh (CBU) dari Jepang. Namun, akan ada sedikit perbedaan spesifikasi dengan Outlander PHEV yang dipasarkan di negara asalnya tersebut.
Kualitas bahan bakar
Seperti pernah diberitakan KompasOtomotif sebelumnya, Kosei Tamaki, Executive General Manager of MMC Marketing Division PT KTB mengatakan, kendala utama dalam memasarkan model baru ke Indonesia adalah kualitas bahan bakar minyak (BBM) yang buruk. Termasuk untuk Outlander PHEV. KTB masih meminta prinsipal melakukan penyesuaian supaya bisa mengonsumsi BBM lokal.
"Ini masalah bagi kami, tentu kami mau memastikan kenyamanan konsumen ketika membeli mobil ini. Jangan justru nanti ada masalah," jelas Tamaki beberapa waktu lalu.
Outlander PHEV dibekali mesin bensin 2.0 liter dengan standar emisi Euro5, sementara di Indonesia masih menggunakan Euro2. Jika tidak disesuaikan, maka justru berpotensi merusak mesin yang sudah ada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.