Kesimpulan ini merupakan hasil studi yang dilakukan lembaga "Safe Kids Worldwide", afiliasi dari General Motors Foundation. Bahkan lembaga kemasyarakatan GM itu menyumbangkan dana hibah 2 juta dollar AS untuk melakukan studi ini.
Penelitian berjudul "Remaja di dalam mobil", merupakan hasil survei terhadap 1.000 remaja berusia 13-19 tahun. Satu hal yang harus dikhawatirkan orang tua dalam hal ini, adalah kenyataan kalau setengah korban remaja yang meninggal pada kecelakaan, tidak mengenakan sabuk keselamatan.
Sabuk keselamatan
Bahkan, hitungan matematikanya, satu dari empat remaja yang disurvei mengaku tidak mengenakan sabuk keselamatan ketika di dalam mobil. Sementara, satu yang mengenakan mengatakan merasa tidak aman saat dikendarai rekannya yang juga remaja.
"Hasil penelitian ini menggaris bawahi pentingnya keselamatan remaja, dengan selalu mengingatkan untuk mengenakan sabuk keselamatan, kapanpun ketika berkendara dan harus berani menyatakan pendapatnya kalau merasa tidak aman," jelas Mike Robinson, Wakil Presiden GM bidang Keberlanjutan dan Peraturan Global.
Hasil penelitian juga menunjukkan, setiap satu dari empat korban cedera yang terjadi pada usia anak-anak disebabkan kecelakaan kendaraan.
"Bisa menjadi sangat tidak nyaman bagi orang untuk menyatakan pendapatnya ketika merasa tidak aman berkendara di dalam kendaraan dan bisa lebih parah kalau kasusnya menimpa remaja degan rekan seusia mereka," lanjut Mike yang juga menjabat sebagai direksi di "Safe Kids Worldwide" dan GM Foundation.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.