Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Avanzanation Journey 2014 [Tengah]

Menengok Pagoda Tertinggi di Indonesia

Kompas.com - 04/03/2014, 16:34 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Semarang, KompasOtomotif - Tinggi, menjulang, artistik, dan religius. Empat kata ini muncul di benak tim Avanzanation Journey wilayah Indonesia Tengah saat melanjutkan petualangan di Semarang, Jawa Tengah. Lokasi yang dikunjungi Vihara Buddhagaya Watugong, tempat ibadah pemeluk Buddha.

Bangunan diresmikan 2006 dan dinyatakan Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai pagoda tertinggi di Indonesia. Letaknya 45 menit dari pusat Kota Semarang. Bentuk Vihara ini memiliki banyak bangunan dan berada di area yang luas.

Pagoda Valokitesvara.
Kompleks tempat ibadah ini berdiri di atas lahan 2,25 hektar dengan lima bangunan utama. Ada yang bilang kalau vihara ini merupakan yang pertama kali dibuat dalam sejarah penyebaran Buddha di Pulau Jawa, setelah keruntuhan Majapahit. Konon, ajaran Buddha di tempat ini dibawa oleh biksu asal Srilanka, Narada.
Pada 1934, Narada datang ke Indonesia membawa dua pohon bodhi (dalam agama Budha, pohon ini dipercaya sebagai tempat Sang Buddha Gautama bersemedi dan memperoleh pencerahan). Keduanya ditanam di kawasan Borobudur. Namun pada 1955, salah satu pohon dibawa dan ditanam di halaman Vihara Buddhagaya.

Dua bangunan yang paling mencolok, adalah Pagoda Avalokitesvara dan Wihara Dhammasala. Pagoda Avalokitesvara juga kerap disebut Metta Karuna, yang artinya kasih sayang. Dengan desain yang unik dan sarat budaya, Pagoda Avalokitesvara (Metta Karuna), berhasil menjadi salah satu ikon di Semarang. Tingginya mencapai 45 meter dengan 7 tingkat, sebagai makna kalau petapa harus mencapai tingkatan ketujuh untuk mencapai kesucian. Di dalamnya, terdapat patung Buddha Rupang berukuran besar.

Empat Penjuru
Bagian depan bangunan berbentuk segi delapan 15x15 meter. Mulai tingkat kedua hingga keenam dipasang patung Dewi Kwan Im (Dewi Welas Asih) yang menghadap empat penjuru angin. Hal ini bertujuan agar sang dewi memancarkan kasih sayangnya ke segala arah mata angin.

Pada tingkat ketujuh terdapat patung Amitaba, yakni guru besar para dewa dan manusia. Di bagian puncak terdapat Stupa untuk menyimpan relik (butir-butir mutiara) yang keluar dari Sang Buddha. Bagian depan pagoda juga terdapat patung Dewi Welas Asih serta Sang Buddha yang duduk dibawah pohon Bodhi.
Di Komplek Vihara juga terdapat cottage untuk para tamu menginap. Tepat di depan cotttage terdapat Bangunan Dhammasala. Bangunan ini terdiri dari dua lantai, lantai dasar digunakan untuk ruang aula serbaguna yang luas dengan sebuah panggung di depannya sedangkan lantai atas untuk ruang Dhammasala.

Selain sebagai tempat ibadah, bangunan ini juga kerap digunakan untuk kegiatan sosial lain, seperti belajar-mengajar dan taman membaca. Bagi yang ingin berkunjung, Vihara Buddhagaya buka setiap hari, pukul 7.00 sampai 21.00 WIB. Jika mau masuk, wajib mengenakan pakaian sopan dan menjaga tutur kata. Tidak sedikit wisatawan asing juga datang ke tempat ini baik untuk wisata maupun beribadah, seperti dari China, Singapura, atau Thailand.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com