Jakarta, KompasOtomotif – Sudah lama PT Astra Honda Motor (AHM) melakukan pembinaan pebalap-pebalap muda Indonesia untuk digembleng menjadi lebih profesional dan berkelas dunia. Cita-cita akhir, menelurkan pebalap yang mampu bersaing di level internasional dalam ajang MotoGP. Namun itu bukan pekerjaan mudah!
Hingga saat ini AHM masih memberikan pembinaan berjenjang. Sepak terjang dan kiprah pebalap-pebalap Honda semakin diasah melalui penajaman pengalaman di berbagai ajang, serta pencetakan prestasi di ajang balap nasional maupun internasional. Pembinaan ini juga bertujuan agar tercipta kultur balap yang tepat bagi pebalap Indonesia kelak.
”Di Astra terkenal dengan proses. Kami tidak mau mencapai level tertinggi melalui jalan pintas, karena itu AHM ingin memberi pondasi kepada pebalap muda. Semua dibenahi satu-persatu. Mesin, kultur, skill, bahkan mental dan karakter. Kami ingin pebalap Honda punya karakter yang humble tapi berprestasi bagus,” kata Executive Vice President Director AHM, Johannes Loman usai konferensi pers aktivitas balap Honda di Ballroom Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, (1/2/2014).
Siapkan Arena
Untuk mematangkan kemampuan pebalap dari level paling awal yakni kompetisi di dalam negeri, AHM menurunkan 23 tim balap, yang terdiri dari 18 tim balap di Motoprix dan 5 tim untuk Indoprix. Ada juga 18 starter pada One Make Race (OMR) 150cc Indospeed Race Series (IRS), 20 starter OMR 250cc IRS, serta 3 tim balap di Kejurnas 600cc IRS.
Selain itu, AHM juga meneruskan program Honda Racing Championship (HRC) di delapan lokasi plus membuka HRC regional di tiga lokasi. Seluruh pembinaan untuk pebalap muda dilakukan melalui Honda Racing School (HRS) serta Honda Technical Racing Training untuk pengayaan tim balap.
Di tingkat internasional, AHM mendukung dua pebalap muda Indonesia di kejuaraan Asia Road Racing Championship (ARRC) kelas supersport 600cc, dua pebalap di Asia Dream Cup (ADC), dua pebalap di Suzuka 4 Hours Endurance, dan satu pebalap dalam All Japan Championship dan Spanish Championship.
Lalu, jika semua sudah dilakukan, kapan ”pendidikan” ini akan menelurkan pebalap MotoGP? ”Sabar. Tidak lama lagi, yang jelas nggak sampai 10-20 tahun lah,” canda Loman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.