"Pasti ada pengaruhnya. Tapi masih ada konsumen yang suka mobil bermesin besar," jelas Teddy Irawan, Sales President Product Planning, After Sales, Dealer, Development and Customer Satisfaction PT Nissan Motor Indonesia (NMI) di Jakarta, akhir pekan lalu.
Salah satu faktor yang menyebabkan penjualan Infiniti menyusut, stok produk yang minim. Merek yang pertama kali dipasarkan di Amerika Amerika Serikat ini pada 8 November 1989, terdiri dari 4 model, yakni M37, G37, FX37 dan FX50. Semua SUV dibekali mesin 3.000 cc ke atas sehingga relatif mahal, di atas Rp 1,1 miliar per unit karena dibebani Pajak Penjualan Atas Nilai atas Barang Mewah (PPnBM) 75 persen.
Dalam waktu dekat pemerintah berencana menaikkan PPnBM menjadi 125 persen yang menyebabkan harga keempat model yang diimpor utuh (CBU) dari Jepang pasti melesat naik.
"Kemarin justru ada konsumen yang memilih membeli FX50 (5.000cc), Mungkin karena memang sudah mahal, mending pilih mesin yang terbaik," komentar Teddy. Ketika ditanya menyangkut target penjualan tahun ini, Teddy mengaku optimis, meski rintangan pasar semakin berat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.