BERLIN, KOMPAS.com – Menurut tabloid Jerman, Autobild, Hyundai berambisi mencaplok Opel. Analisis yang dikemukan, Hyundai adalah merek yang maju sangat pesat di Eropa dan membutuhkan insinyur baru di pusat riset dan pengembangannya di Russelsheim, yang juga menjadi pusat Opel.
Hyundai saat ini kesulitan mencari sumber daya manusia baru untuk mengembangkan pabriknya di Nosovice, Republik Ceko. Opel dinilai mampu memberi solusi terhadap permasalah yang dihadapi Hyundai. Pasalnya, Opel mempunya ribuan insiyur berpengalaman. Dengan mencaplok Opel, Hyunda tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk proses pelatihan.
Mendengar informasi tersebut, Volkswagen pun tersentak. "Jika Opel dijual ke perusahaan China, kami diam saja. Tapi, kalau Hyundai, ada yang harus diselesaikan," ujar salah satu petinggi VW, yang dilansir thetruthaboutcars kemarin.
Sebenarnya, VW sudah menyatakan minatnya ke GM untuk membeli Opel. Chief Financial Officer VW, Hans Dieter Potsch sudah melancarkan penawarannya ke GM tanpa diketahui nilainya. Karena tidak ada persetujuan, nilai penawaran diperkirakan belum cukup.
Ketika rencana VW tak berjalan lancar, manajemen membocorkan rencana ini ke media. Sementara itu, CEO GM, Dan Akerson menolak rencana menjual Opel dalam dua bulan belakangan ini. Pasalnya, GM diawasi penuh oleh Komisi Sekuritas dan Perdagangan AS (The U.S. Securities and Exchange Commission).
"Jika Dan Akerson tidak mengaku menjual, namun kemudian melakukannya, bisa terancam hukuman," ujar engamat otomotif Jerman, Stefan Bratzel.
VW menilai, Hyundai akan menjadi sandungan terbesar di dunia. Martin Winterkorn, bos VW mengatakan, "Korea Selatan bergerak lebih brutal dari Jepang, menyerang ke seluruh dunia."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.