JAKARTA, KOMPAS.com - DPRD Jakarta menegaskan komitmennya untuk mendukung pencapaian target penggunaan bus listrik secara penuh pada 2030 mendatang, sebagai upaya mengurangi emisi serta mewujudkan kota global yang lebih ramah lingkungan.
Wakil Ketua DPRD Jakarta, Basri Baco, menyebut penggunaan bus listrik merupakan salah satu program unggulan yang harus dicapai untuk meningkatkan kualitas transportasi umum di Ibu Kota.
Pemerintah daerah pun telah menganggarkan dana secara bertahap untuk memastikan pergantian armada TransJakarta ke bus listrik berjalan sesuai rencana.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Pakai Fast Charging Bikin Baterai Motor Listrik Cepat Rusak
"Tiap tahun kita sudah mulai menganggarkan untuk perlahan tapi pasti. Tiap tahun ada pergantian (bus listrik)," kata dia dalam keterangannya dikutip Selasa (4/2/2025).
Meski demikian, ia mengakui ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, terutama terkait pendanaan dan kesiapan infrastruktur yang diperlukan dalam transisi ini.
Baco juga menyebutkan bahwa sistem pengadaan bus TransJakarta melibatkan operator seperti Damri, Bianglala, dan Mayasari, yang menjadi bagian penting dari proses peralihan.
Baca juga: Usai Diperiksa Kejagung, Ahok: Saya Juga Kaget, Kok Gila Juga
Sehingga, menurutnya, transisi menuju bus listrik harus dibarengi dengan peningkatan kenyamanan di koridor-koridor bus serta sosialisasi yang masif agar masyarakat semakin terbiasa menggunakan transportasi berbasis listrik.
"Kita harus kejar target ini dalam lima tahun ini. Saya optimistis sebelum 2030, target ini tercapai," ujarnya.
Tantangan lainnya adalah tingkat penggunaan transportasi dimaksud oleh masyarakat. Sebab untuk mengadakan bus listrik secara penuh, diperlukan investasi besar, termasuk subsidi dari pemerintah.
Baca juga: Harga Motor Bebek Februari 2025, Revo Termurah mulai Rp 17 Jutaan
"Investasinya besar, subsidinya besar, sayang kalau tidak dipakai warga Jakarta," kata dia.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi menargetkan seluruh armada Transjakarta akan terelektrifikasi pada tahun 2030, untuk mendukung pencapaian emisi nol alias Net Zero Emission (NZE) di 2060.
Hal tersebut lantas diamini oleh Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Welfizon Yuza. Oleh karenanya, perusahaan mulai melakukan transisi secara bertahap sejak tiga tahun belakangan.
“Kita lakukan secara bertahap. Jadi setiap ada proses peremajaan, mulai dari tahun sebelumnya, itu sudah diganti dengan bus listrik," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.