Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khusus Mobil Matik, Radiator Sudah 150.000 Km Wajib Diganti

Kompas.com - 18/10/2024, 10:12 WIB
Erwin Setiawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Mobil matik secara umum memiliki karakter pengoperasian berbeda dengan yang manual. Rupanya, konstruksi penyusun dapur pacunya juga berbeda, khususnya pada bagian sistem pendingin atau radiator.

Bukan hanya mendinginkan mesin, radiator pada mobil matik juga bertugas menjaga kestabilan suhu oli transmisi sehingga tidak mengalami overheating. Sehingga, ketika performanya sudah menurun harus segera diganti.

Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta, mengatakan, radiator memiliki masa pakai, sehingga bisa rusak seiring dengan pemakaian.

Baca juga: Kasus Gardan Mobil Jebol akibat Radiator Rusak


“Khusus untuk mobil matik, dampak dari kerusakan radiator bisa sampai merusak transmisi, bila mobil manual kan hanya berkaitan dengan mesin,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Kamis (17/10/2024).

Hardi mengatakan, radiator pada mobil matik wajib diganti ketika sudah berusia atau mobil menempuh jarak 150.000 Km, baik ada kerusakan atau pun tidak.

“Kenapa, karena kita tidak bisa memprediksi secara tepat kapan tabung oil cooler transmisi yang ada di tabung bawah radiator akan rusak, nah saran saya ini merupakan wujud antisipasi,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan radiator wajib diganti bila mobil matik sudah menempuh 150.000 Km, karena mobil dengan usia tersebut rentan mengalami kerusakan radiator.

Baca juga: Catat, Kerusakan Radiator Berdampak pada Performa Transmisi

“Penggantian radiator tentu lebih murah, tapi jika sampai mengoperasikan mobil dengan radiator rusak maka dampak kerusakan bisa lebih parah, bisa ke mesin bahkan transmisi,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan, ketika tabung oil cooler, selaku pendingin oli transmisi, korosi dan bocor maka dampaknya pelumas transmisi akan bercampur dengan air radiator. Sehingga, komponen transmisi rawan rusak dan aus.

“Dampak terburuknya bisa sampai bikin transmisi dan gardan jebol (untuk mobil FWD), karena mekanikal dalamnya patah dan akhirnya membentur dinding luarnya, oli akan transmisi akan cepat sekali habis dan mobil tak mau jalan,” ucap Hardi.

Baca juga: Ini Momok Mobil Matik Transmisi CVT

Selain merusak transmisi, menurut Hardi, volume air radiator juga bisa berkurang karena sebagian mengalir ke ruang oli pada transmisi. Sehingga, ada potensi mesin mengalami overheat.

Jadi, jika ditimbang dampak kerusakannya bisa cukup banyak dan membutuhkan biaya cukup mahal. Maka dari itu, radiator yang sudah mencapai masa pakainya, wajib diganti untuk mengantisipasi kerusakan lebih besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
ngaco bin sesat.. . bgmn bisa tercampur... meskipun sma2 ada di radiator dan mendapat pendinginan dari fan radiator .. jalur pipa air dan pipa oli matic terpisah... kalaupun masing2 bocor gak akan tercampurlah...


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Respons Pengemudi Ojol soal THR 20 Persen dari Perusahaan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau