Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Motor di Indonesia Wajib ABS, Harga Jual Bakal Lebih Mahal

Kompas.com - 19/08/2024, 15:12 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini muncul wacana adanya aturan sepeda motor wajib memakai peranti anti-lock braking system (ABS). Hal tersebut diajukan oleh Ketua Subkomite Lalu Lintas Angkutan Jalan Komite KNKT Ahmad Wildan, dengan tujuan untuk menekan angka kecelakaan fatal pengguna roda dua.

“Ini sebenarnya yang kami ingin angkat, kami akan usulkan dalam wacana perubahan PP 55 Tahun 2012 tentang kendaraan itu akan dilakukan revisi,” ujar Wildan, kepada Kompas.com, belum lama ini.

Kendati demikian, Wildan menyebut, saat ini pihaknya masih menggodok wacana perubahan mengenai PP 55 Tahun 2012. Dirinya belum bisa bicara kapan hal tersebut akan diajukan ke DPR.

Baca juga: Harga Servis Motor di Ducati, Jasa Saja Rp 275.000 per Jam

Terkait hal ini, Teuku Agha, 2W Sales & Marketing Department Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), sebagai Agen Pemegang Merek (APM) Suzuki pasti akan mengikuti apa yang menjadi keputusan penyelenggara negara. Namun, di sisi lain konsumen harus siap jika nantinya akan ada kenaikan harga kendaraan.

“Mengenai kewajiban ABS untuk motor ya bagus-bagus saja, tetapi otomatis akan ada penambahan dari harga motor tersebut,” ucap Agha, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (18/8/2024).

Untuk besaran kenaikan harga, menurut Agha, setiap Agen Pemegang Merek (APM) akan menawarkan banderol yang berbeda. Tergantung dari merek ABS yang digunakan.

“Mungkin tiap pabrik bisa beda-beda ya, tergantung merek ABS-nya. Kalau Suzuki bisa sekitar Rp 2 juta sampai dengan Rp 3 juta,” kata Agha.

Baca juga: Bagnaia Ungkap Pentingnya Kehadiran Rossi Saat Balapan

Sementara itu, Ryan Rahadian, Marketing Head TVS Motor Company Indonesia mengatakan, jika nanti aturan sepeda motor wajib memakai peranti ABS diterapkan pastinya akan ada implikasi ke harga sepeda motor.

“Kalau mengenai itu pasti ada implikasi ke harga dan pasti akan dipikirkan lagi strategi harga yang tepat jika regulasi tersebut sudah resmi keluar. Tetapi untuk saat ini belum bisa memperkirakan (kenaikan harga),” kata Ryan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
harga naik tak ganggu niat pembeli. toch dibutuhkan sbg alat transportasi sehari-hari.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau