Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Per Agustus 2024, Kemenhub Layani 322 Trayek Angkutan Perintis

Kompas.com - 06/08/2024, 11:42 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Untuk menjangkau wilayah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Perbatasan (3TP), Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan hadir melalui angkutan jalan perintis yang tersebar dari Provinsi Aceh hingga Papua.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Irjen Pol Risyapudin Nursin mengatakan, sampai dengan Agustus 2024 pihanya telah melayani sebanyak 322 trayek angkutan perintis.

"Sejak awal kehadirannya kini pertumbuhan trayek angkutan jalan perintis telah berkembang dari semula 217 trayek di tahun 2015 kini menjadi 322 trayek,” ujar Risyapudin, dalam keterangan resmi, Senin (5/8/2024).

Baca juga: Efek Malas Memanaskan Mesin Mobil Sebelum Digunakan

Bus perintisDOK. MTI Bus perintis

“Kami terus berupaya dalam menciptakan konektivitas khususnya bagi wilayah-wilayah terisolir atau terluar Indonesia," kata dia.

Ia menambahkan rata-rata persentase pertumbuhan jaringan trayek angkutan jalan perintis sejak tahun 2015 hingga 2024 adalah sebesar 1,48 persen. Adapun total anggaran subsidi angkutan perintis tahun ini ialah sebesar 180 miliar.

"Angkutan perintis ini tentunya sangat bermanfaat dan diharapkan benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat yang butuh dalam bermobilisasi dan meningkatkan aksesibilitas,” ucap Risyapudin.

Baca juga: Diggia Cosplay Jadi Rossi di MotoGP Inggris 2024

“Dari tahun ke tahun terlihat peningkatan jumlah pengguna hingga tahun 2023 sebanyak 1,3 juta orang telah terbantu oleh angkutan jalan perintis," ujarnya.

Untuk diketahui, sebagian besar penumpang angkutan perintis berada di wilayah Indonesia bagian Barat yakni sebesar 37,5 persen.

Kemudian wilayah Indonesia bagian Timur sebesar 36,5 persen dan penumpang di wilayah Indonesia bagian Tengah sebesar 26 persen.

Adanya layanan ini diharapkan dapat menghubungkan wilayah yang belum berkembang dengan kawasan perkotaan, sehingga dapat menumbuhkan perekonomian di wilayah sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau