TANGERANG, KOMPAS.com - Toyota bisa dibilang salah satu merek yang lebih dulu jual mobil hybrid di Indonesia. Produknya saat ini sudah banyak buat hybrid dan plug-in hybrid, total ada sembilan mobil.
Varian hybrid paling murah yang ditawarkan Toyota adalah Yaris Cross Hybrid dengan harga Rp 440 jutaan. Memang bisa dibilang belum masuk harga yang terjangkau, tapi Toyota menemui kendala kalau mau perkenalkan hybrid dengan harga yang lebih kompetitif.
Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) menginginkan hybrid bisa lebih menjangkau konsumen, termasuk harga yang lebih kompetitif.
Baca juga: Staf Khusus Kementerian ESDM Jajal Toyota Innova Zenix Hybrid Vegan
"Tapi satu halangan adalah masalah insentif. Saya tidak bosan beri contoh, seperti di Yaris Cross di Thailand kalau harganya dikonversi ke Rupiah, itu Rp 300 jutaan kecil dengan insentif yang ada," kata Anton di GIIAS, Selasa (23/7/2024).
Memang Thailand bisa dijadikan contoh, memberi pajak yang rendah buat kendaraan dengan emisi yang rendah. Makanya harga mobil hybrid bisa lebih kompetitif, sehingga diterima oleh masyarakat.
"Pemerintah Thailand beri contoh kalau produk ini (hybrid) bisa memasyarakat. Cukup sukses, banyak merek lain yang luncurkan hybrid dengan harga kompetitf," kata Anton.
Baca juga: Bahas Platform Canggih e4 yang Disematkan di SUV BYD Yangwang U8
Bahkan kalau di Amerika atau Eropa, mobil hybrid merupakan hal yang umum, semua orang pakai dan sebagiannya pakai Battery EV (BEV). Anton berharap Indonesia juga menuju ke sana, seperti Thailand dulu.
"Kita butuh dukungan juga dari pemerintah untuk mengakselerasi pengenalan produk hybrid yang lebih kompetitif lagi, karena pasti ada biaya di situ. Mobilnya sama (ICE dan hybrid), tapi ada tambahan baterai dengan harga sekian," kata Anton.
Harapan Anton, insentif bisa diberikan ke kendaraan yang mengurangi emisi. Lalu diberi juga ke produk yang benar-benar sudah diproduksi di Indonesia, bukan yang impor.
"Produk dalam negeri seharusnya kita dukung karena itu berkontribusi langsung kepada ekonomi nasional," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.