Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Minta Pabrikan Tidak Naikkan Harga Jual Kendaraan

Kompas.com - 18/07/2024, 14:51 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta pabrikan otomotif di Indonesia tidak menaikkan harga jual kendaraannya untuk sementara waktu.

Usulan tersebut seiring dengan kinerja penjualan mobil baru yang sedang melemah sepanjang semester I/2024 dikarenakan beberapa faktor.

"Program LCGC karena pada dasarnya merupakan program ramah lingkungan maka itu kita bisa perluas dan juga kita sekarang sedang menghitung seberapa besar kenaikan (harga) dari unit LCGC," kata Agus di ICE BSD, Tangerang, Kamis (17/7/2024).

Baca juga: Alasan Jetour Lebih Dulu Pasarkan Mobil Bensin Dibanding Listrik

"Jadi produsen yang mengikuti program LCGC itu berapa besar mereka bisa menaikan harga," lanjutnya.

"Tapi yang lain kami minta untuk tidak atau menahan diri untuk menaikan harga karena ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Jadi kita minta ditahan dulu untuk menaikkan harga," ucap dia lagi.

Adapun salah satu faktor umum yang jadi sorotan ialah mengenai melemahnya daya beli pasar imbas penguatan dollar AS tehadap rupiah beberapa waktu belakangan.

Simak beberapa tips membeli motor baru saat di pameran otomotif GIIAS. GIIAS 2024 Simak beberapa tips membeli motor baru saat di pameran otomotif GIIAS.

"Pada dasarnya kita pemerintah minta supaya produsen jangan lagi atau jangan dulu menaikkan harga karena sekarang pasar lagi lesu," ucap Agus.

"Daya beli lagi lesu dan ini ada kaitan dengan dalam tanda petik tingginya nilai dollar AS. Jadi kita minta agar produsen menahan diri untuk menaikkan harga dari masing-masing produksi," tegasnya.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), selama Januari-Juni 2024 terpantau pasar memang sedang melambat.

Baca juga: Harga Baru MG 4 EV dan MG ZS EV, Turun Puluhan Juta Rupiah

Pada periode tersebut, total distribusi mobil baru dari pabrik ke diler alias wholesales mencapai 408.012 unit. Capaian tersebut turun 19,4 persen dibanding periode sama di tahun sebelumnya.

Sementara pada penjualan ritel, kondisinya tidak jauh berbeda. Kontraksi terjadi pada level 14 persen atau dari 502.533 unit menjadi 431.987 unit secara tahunan (year-on-year/yoy).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau