Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Mobil China Tolak Putusan Tarif Anti-Subsidi Uni Eropa

Kompas.com - 08/07/2024, 16:21 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM) dilaporkan tidak puas dengan usulan tarif anti-subsidi yang dikenakan pada produk-produk mobil listrik impor China.

Diberitakan Reuters pada Senin (8/7/2024), mereka meyebut bahwa penyelidikan yang dilakukan para produsen otomotif bersama investigasi Komisi Eropa terhadap subsidi mobil listrik China telah mengabaikan berbagai fakta dan sepihak.

Hingga pada akhirnya Uni Eropa sepakat memberlakukan tarif hingga 37,6 persen untuk impor kendaraan listrik buatan China mulai hari Jumat (5/7/2024), dengan jangka waktu empat bulan di mana tarif tersebut bersifat sementara.

Baca juga: Estimasi Biaya Perbaikan Bodi Mobil yang Ringsek Bagian Depan

Mobil buatan China menunggu untuk di ekspor di pelabuihan Dalian, ChinaREUTERS/China Daily Mobil buatan China menunggu untuk di ekspor di pelabuihan Dalian, China

"CAAM sangat menyesalkan hal ini dan menyatakan bahwa hal ini tidak dapat diterima," kata CAAM.

Sebab bea masuk sementara antara 17,4 persen hingga 37,6 persen tanpa penangguhan dirancang untuk melumpuhkan produk otomotif asal China yang diduga sudah disubsidi besar-besaran oleh pemerintahnya.

Namun tidak disebutkan apakah CAMM akan melakukan peninjauan kembali atas hal itu, atau tidak. Adapun penyelidikan yang dibuat Eropa sendiri berjalan hampir empat bulan.

Sebelumnya diberitakan, negara-negara Uni Eropa merasa ragu-ragu terkait apakah akan mendukung tarif tambahan pada kendaraan listrik buatan China atau tidak.

Kondisi ini menyoroti tantangan Brussel dalam membangun dukungan untuk kasus perdagangan terbesarnya ketika Beijing mengancam akan melakukan pembalasan yang lebih luas.

Baca juga: Layanan Bikin SIM C1 di Jawa Tengah Belum Tersedia

Mobil di China.Nikkei Mobil di China.

Sementara itu, Jerman ingin menghentikan tarif tersebut. Hal ini tidak mengherankan mengingat produsen mobil asal Jerman telah menghasilkan sepertiga penjualan selama tahun lalu di China.

Jerman telah menekankan perlunya solusi negosiasi dengan Beijing. Produsen mobil di negara tersebut mengatakan bahwa tarif adalah pendekatan yang salah, karena dampak negatifnya lebih besar daripada manfaatnya.

Sementara, Perancis merupakan salah satu pendukung pengenaan tarif yang paling kuat.

Menurut para penentang tarif, meningkatnya biaya kendaraan listrik bagi konsumen melemahkan tujuan Uni Eropa untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau