JAKARTA, KOMPAS.com - Penggantian oli motor kerap diabaikan oleh pemilik kendaraan. Padahal, peran oli cukup banyak, selain sebagai pelumas dia juga berperan sebagai pembersih, pendingin, dan perapat.
Untuk itu, kualitas wajib dijaga tetap dalam kondisi prima agar fungsi-fungsi tersebut bisa tetap dijalankan dengan baik yakni dengan menggantinya secara teratur dan tepat waktu.
Namun, justru yang banyak terjadi pada masyarakat adalah menunda-nunda penggantian oli sehingga performa dan keawetan mesin menjadi lebih cepat menurun.
Baca juga: Dominasi Bagnaia di Assen, Ini Catatan Rekornya
Jangan sampai seperti wanita dalam postingan akun Instagram @lowslowmotif. Wanita tersebut harus mengeluarkan dana hampir Rp 2 juta, hanya karena telat melakukan penggantian oli motor.
Pada unggahan itu juga dijelaskan bahwa wanita tersebut harus mengganti sejumlah parts sepeda motor mulai dari setang seher, laher kruk AS, sil kruk AS magnet, hingga saher, dan bosh klep.
View this post on Instagram
“Pelajaran penting lebih baik telat setop skincare daripada telat ganti oli motor,” tulis unggahan tersebut.
Sumantri Tanuwijaya, Pemilik Bengkel Jaya Motor Cikupa Tangerang, mengatakan, terlambatnya penggantian oli motor yang terlalu lama dapat menyebabkan rusaknya beberapa komponen di dalam mesin.
“Betul, karena dalam mesin itu hanya berupa besi. Jika tidak ada oli, besi akan bergesekan dengan besi, fungsi oli itu untuk melumasi besi-besi tersebut,” kata pria yang akrab disapa Jaya, kepada Kompas.com, Minggu (30/6/2024).
Baca juga: Klasemen MotoGP Usai GP Belanda 2024, Bagnaia Tempel Ketat Martin
Menurut Jaya, sejumlah komponen yang rusak meliputi kruk as, piston, liner piston (blok), dan head.
“Kalau sudah rusak, bisa kurang dari Rp 2 juta, bahkan lebih dari Rp 2 juta tergantung jenis kerusakan dan jenis motornya,” kata Jaya.
Adapun berdasarkan anjuran pabrikan, rentang waktu untuk mengganti oli motor adalah sekali setiap 2.000 Km sampai 4.000 Km, alias sekitar dua bulan atau empat bulan sekali tergantung pemakaian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.