Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya, Jangan Pindahkan Tuas Transmisi Matik ke N Saat Lewat Turunan

Kompas.com - 24/05/2024, 12:22 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih banyak pengguna mobil mati yang memindahkan tuas transmisi ke posisi N saat melewati turunan.

Langkah ini sangat membahayakan pengemudi, karena mobil akan meluncur tanpa adanya proses pengereman tambahan dari mesin.

Hermas Efendi Wibowo, Pemilik Worner Matic bengkel Spesialis Transmisi Otomatis mengatakan, menggunakan gigi N di turunan pada mobil matik tidaklah tepat.

Baca juga: Promo Beli Mobil Baru Dapat Potongan Rp 2,5 Juta

Sistem transmisi matik milik Chevrolet Trax.Kompas.com/Alsadad Rudi Sistem transmisi matik milik Chevrolet Trax.

“Itu malah berbahaya, meski mobil matik memang minim gaya engine brake-nya, baik D atau N akan menggelinding memang, tapi masalahnya nanti saat mau masuk ke D lagi, syaratnya kan harus berhenti, putaran mesin idle” kata Hermas kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, pindah gigi ke N saat di turunan akan sia-sia, dan malah berakibat fatal. Sementara, jika tuas matik tetap berada di D maka akan lebih baik, tidak perlu memikirkan kapan saat yang tepat dan aman untuk memindahkan tuas.

“Ketika pengemudi hendak memasukkan kembali tuas matik ke D, syaratnya mobil harus berhenti dulu bila dipaksa masuk saat mobil masih jalan maka ada potensi selip berlebih, ini salah,” katanya.

Baca juga: [POPULER OTOMOTIF] Engine Brake Bisa Merusak Transmisi Matik | Video Polisi Tegur Anak Naik Sepeda Listrik | Cerita Pengendara Fortuner Kecelakaan karena Aquaplaning

Tuas Transmisi Wuling New Almaz RSKOMPAS.com/Adityo Wisnu Tuas Transmisi Wuling New Almaz RS

Menurut Hermas, saat selip akan banyak risiko yang dialami, salah satunya kualitas oli transmisi matik akan lebih cepat menurun dan kampas lebih cepat aus.

“Akibat jangka panjangnya mobil tidak mau jalan meski tuas transmisi matik sudah dimasukkan ke posisi D, karena saat itu kampas koplingnya sudah halus tidak mampu lagi mentransfer tenaga,” kata Hermas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com