SOLO, KOMPAS.com - Perilaku kebut-kebutan pengendara sepeda motor di jalan raya masih saja terjadi, bahkan aksinya tidak hanya dilakukan pada malam, tapi siang hari juga. Tentunya ini membahayakan pengguna jalan lain di sekitarnya.
Seperti pada postingan akun X(Twitter) @merapi_uncover, memperlihatkan aksi balap liar yang membahayakan pengguna jalan.
“Beberapa hari ini jalan Pasar Hewan Ambarketawang Gamping Sleman sering dibuat balap liar. Sangat membahayakan pengguna jalan lainnya. Apakah nunggu korban dulu baru ada tindakan?,” tulis akun tersebut.
Beberapa hari ini jalan Pasar Hewan Ambarketawang Gamping Sleman sering dibuat balap liar. Sangat membahayakan pengguna jalan lainnya.
— Merapi Uncover (@merapi_uncover) February 14, 2024
Apakah nunggu korban dulu baru ada tindakan? |@akumasidris pic.twitter.com/dBMS3ukO3p
Dalam video tersebut, pelaku aksi balap liar menyalip mobil dengan kecepatan yang cukup tinggi, sehingga jika tidak hati-hati pengguna jalan lainnya bisa tertabrak.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, pelaku balap liar adalah anak muda yang masih labil secara emosi.
“Mereka juga hanya bertindak menurut egonya untuk kepentingan pribadi. Balap liar tidak aman karena dilakukan di tempat umum yang sudah jelas aturan keselamatannya,” ucap Sony kepada Kompas.com belum lama ini.
Baca juga: Peugeot Django Kembali Sapa Masyarakat di IIMS 2024
Aksi balap liar di jalan umum ini tentu bisa berisiko besar terjadinya gesekan dengan pengguna jalan lain.
Sementara, Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, pencegahan aksi tersebut memang sulit, salah satunya karena kurang penindakan dari Kepolisian.
“Seharusnya ada tindakan preventif yang harus dilakukan, misal ada operasi atau razia terhadap pengendara yang berpotensi melakukan balap liar,” ucap Agus.
Agus menegaskan, aksi balap liar atau kebut-kebutan di jalan raya pasti salah, karena bukan tempatnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.