JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi pencurian barang berharga milik penumpang kembali terjadi dalam layanan bus AKAP di Tanah Air. Kali ini dikabarkan korban merupakan salah satu penumpang dari perusahaan otobus (PO) Budiman dengan nomor lambung R284.
Akibat kejadian itu, korban kehilangan laptop, tablet, ponsel dan sejumlah uang. Masih dengan modus lama, barang yang dicuri tersebut ditukar oleh pelaku dengan buku dan juga air mineral.
Kronologi kejadian tersebut korban ceritakan melalui Twitter dengan nama @ambistidurr. Dia menceritakan bila saat ini masih berstatus mahasiswi. Perjalanan menggunakan bus tersebut dilakukan pada Sabtu, 27 Januari 2024 dari Wonosobo menuju Bandung.
Baca juga: Update Harga Oli Skutik di Februari 2024, Castrol dan Shell Naik
Sejumlah kejanggalan dari kasus ini korban ceritakan, misalnya seperti agen memberikan respon buruk dan tidak perduli. Sementara itu, kondektur bus tidak diketahui keberadaannya dan nomornya tidak bisa dihubungi.
Lalu, setelah korban membuat laporan pada di Polsek, korban hanya mendapatkan surat kehilangan barang saja.
"Dan ketika aku tanya tindak lanjut dari polisi, mereka mengangkat tangan dan tidak begitu peduli," tulis @ambistidurr.
Teman-teman pernah dengar Bus Budiman?
Kasusnya mirip sekali dengan Rosalia Indah, aku kehilangan Ipad, laptop, dan sejumlah uang dalam bus, dicuri dan ditukar dengan 2 buku dan 1 air mineral. Lucunya, penipunya terus mencoba bernegosiasi untuk tukar file dengan kata sandi Ipad. pic.twitter.com/5Dkyenlf2t
— A for aci (@ambistidurr) January 31, 2024
Baca juga: Motor Listrik Baru Gogoro Pulse, Performa Tinggi
Kejadian yang paling aneh adalah, ada seseorang yang menghubungi korban via Instagram untuk dan mengaku menemukan barang milik korban.
Akan tetapi dari isi chatan tersebut mengindikasikan bahwa seseorang tersebut adalah pelakunya. Sebab, seseorang tesrebut selalu memaksa agar korban untuk membuka link yang dia kirimkan dengan dalih untuk melacak gadget miliknya.
"Aku pura-pura nebus dan negosiasi, penipu kekeuh mengaku bukan dirinya. Anehnya, orang ini tahu kalau aku turun di terminal sementara orang yang mengetahui titik turun aku hanya penjual tiket, dan beberapa orang yang turun bersamaku," @ambistidurr.
Korban menyayangkan kalau PO Budiman tidak memiliki CCTV dan penumpang hanya ditulis nama panggilan tanpa ada kewajiban sesuai dengan nama KTP. Jadi, pihak bus tidak dapat memastikan siapa saja penumpangnya.
Kompas.com mencoba menghubungi pihak PO dan juga pemilik akun Twitter tersebut, hanya saja hingga saat ini belum ada respon dari keduanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.