Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Sering Telat Ganti Oli, Bisa Berujung Turun Mesin

Kompas.com - 21/01/2024, 15:21 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

 

KLATEN, KOMPAS.com - Penggantian oli mesin pada mobil kerap terabaikan oleh pengguna mobil. Padahal, peran oli mesin cukup banyak, selain sebagai pelumas dia juga berperan sebagai pembersih, pendingin dan perapat.

Maka dari itu, kualitasnya wajib dijaga tetap dalam kondisi prima agar fungsi-fungsi tersebut bisa tetap dijalankan dengan baik yakni dengan menggantinya secara teratur dan tepat waktu.

Namun, justru yang banyak terjadi pada masyarakat adalah menunda-nunda penggantian oli sehingga performa dan keawetan mesin menjadi lebih cepat menurun.

Baca juga: Interval Waktu Ganti Oli Mesin Mobil yang Jarang Dipakai

Oli mesin Pertamina FastronPERTAMINA Oli mesin Pertamina Fastron

Hasan Ariyanto, Pemilik Mandiri Auto Klaten mengatakan interval penggantian oli mesin yang terlalu lama dapat menyebabkan rusaknya beberapa komponen di dalam mesin.

“Oli mesin ada masa pakainya, sehingga bila sudah sampai pada titik tertentu kemampuannya menurun dalam melindungi komponen mesin, ini akan membuat performa terganggu,” ucap Hasan kepada Kompas.com, Sabtu (20/1/2024).

Hasan mengatakan temuan di lapangan dampak yang paling sering terjadi akibat sering telat ganti oli adalah suara mesin menjadi kasar saat bekerja.

Baca juga: Fenomena Langka, Oli Mesin Mobil Bertambah Seiring Pemakaian

Kondisi ruang oli dipenuhi lumpurKompas.com/Erwin Setiawan Kondisi ruang oli dipenuhi lumpur

“Ada suara kasar tidak wajar dari dalam mesin, saat diperiksa olinya sudah menyusut dan menjadi lumpur, jadi wajar saja dapat merusak komponen seperti metal dan beberapa komponen berputar lainnya,” ucap Hasan.

Sehingga, penggantian oli sebaiknya dilakukan sebelum kemampuannya menurun sehingga akan membuat mesin selalu dalam perlindungan yang prima.

“Waktu penggantian oli mesin juga bisa terbilang tidak mengikat pada jarak tempuh dan waktu, semua tergantung dengan kebiasaan penggunaan mobil, apakah sering kena macet atau buat beban berat dan sebagainya,” ucap Hasan.

Baca juga: Daftar Harga Oli Mesin Mobil per Desember 2024

Cek oli mesin lewat dipstickTangkapan layar Cek oli mesin lewat dipstick

Menurut Hasan pemilik atau pengguna mobil yang mengetahui lebih tepatnya apa kebutuhan mobil.

Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan, kemampuan oli dalam melindungi dapur pacu bisa melemah, maka dari itu disarankan untuk tidak telat menggantinya.

“Ketika kualitas dan kemampuan olinya sudah tidak bagus lagi, mekanisme pada mesin juga mengalami penurunan performa, bahkan bisa saja menimbulkan kerusakan kalau sudah telat ganti oli terlalu lama,” ucap Ibrohim dikutip dari Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Ketahui Interval Ganti Oli Mesin Mobil yang Benar

Oli mesin bekas bertambah dan lebih encerIST Oli mesin bekas bertambah dan lebih encer

Ibrohim mengatakan, kualitas oli menurun akibat adanya kotoran yang terkumpul akibat sisa gaya gesek antar komponen di dalam dapur pacu. Kotoran akan menjadi partikel yang mempercepat keausan metal dan sejenisnya.

“Bila sudah parah telatnya, oli bisa berlumpur atau habis karena menguap. Sedangkan untuk komponen yang paling rawan kena adalah celah oli di metal, bisa mampat sehingga menyebabkan metal rusak,” ucap Ibrohim.

Kalau metal sudah ada yang rusak, mesin pasti bunyi kasar. Sedangkan untuk memperbaikinya membutuhkan biaya tidak sedikit, karena mesin perlu overhaul; yaitu membongkar mesin per komponen untuk dilakukan pemeriksaan berdasarkan spesifikasinya.

Baca juga: Persiapan Liburan, Segini Batas Level Volume Oli Mesin Mobil


Setiap komponen yang sudah tidak sesuai maka perlu diganti. Maka dari itu biaya overhaul biasanya relatif tinggi karena ada penggantian beberapa komponen.

Padahal, hal itu bisa dihindari dengan melakukan penggantian oli mesin tepat waktu dengan oli yang sesuai spesifikasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com