Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Kecelakaan Maut di Tol Solo-Ngawi Mobil Seruduk Truk

Kompas.com - 31/12/2023, 10:41 WIB
Selma Aulia,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Telah terjadi kecelakaan maut di Tol Solo-Ngawi, Sabtu (30/12/2023), sekitar pukul 04.00 WIB yang melibatkan satu unit mobil Hyundai Avega dan truk Mitsubishi Fuso.

Sebagai informasi, mobil dengan nomor polisi B 1365 PFG ini ditumpangi satu keluarga, ayah, ibu dan tiga anak.

Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor (Polres) Sragen Iptu R. Muhammad Titan Firmansyah Putra mengatakan, keluarga tersebut berasal dari Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.

Baca juga: Belajar dari Kasus Bus di Samarinda, Lebih Baik Mengalah jika Bertemu Sopir Ugal-ugalan

“Korban satu keluarga berasal dari Jakarta, yang depan merupakan ayah, kemudian di samping kiri pengemudi ada seorang anak, dan duduk di kursi belakang ada ibu dan dua anak yang masih kecil-kecil,” ucapnya dikutip dari Kompas.com, Minggu (31/12/2023).

Diduga kecelakaan terjadi karena pengemudi mengantuk, mobil itu menabrak bagian belakang truk bermotor B 9983 SYL yang berada di depannya, hingga masuk ke dalam kolong truk.

Akibat peristiwa tersebut, pengemudi meninggal dunia dan ibu serta satu anaknya mengalami luka berat. Sementara, dua penumpang lain tidak mengalami luka.

Dari kejadian tersebut, bagi pengemudi yang sudah mengalami gejala kantuk untuk segera ambil tindakan pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan.

Baca juga: Kecelakaan Tesla Cybertruck Pertama di Dunia, Ditabrak Corolla

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana mengatakan, mengantuk bisa membuat pengemudi merasa setengah sadar dan bisa mengakibatkan kecelakaan.

Mengantuk saat mengemudi, artinya mata tidak bisa membaca lalu lintas dengan benar dan otak sudah tidak dapat merespon situasi lingkungan,” ucap Sony kepada Kompas.com belum lama ini.

Sony menjelaskan, pengemudi yang mengantuk sama seperti dengan setengah dari pikirannya sudah berada di bawah alam sadar. Sehingga, pengemudi tidak mampu membaca keadaan lalu lintas di depannya.

“Perilakunya kosong, ketika mengemudi ya hanya lurus tanpa kontrol, dan berhenti ketika sudah menabrak objek di depan atau samping kiri kanan,” ucap Sony.

Baca juga: Top Up Saldo e-Toll Bisa Pakai Ponsel, Begini Caranya

Sony juga mengatakan, ketika mengantuk pengemudi sebenarnya sadar tapi kebanyakan masih bandel. Ada yang merasa tanggung atau ingin cepat sampai tujuan.

Parahnya, ada yang menyiasati dengan merokok, ngobrol, ngopi, bernyanyi dan lainnya, padahal otak sudah melemah.

Sony mengatakan, cara yang benar menyiasati ngantuk saat mengemudi adalah dengan berhenti, tidur atau lakukan refresh merangsang otak, otak dan syaraf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau