KLATEN, KOMPAS.com - Salah satu perawatan aki yang bisa dilakukan mandiri dari rumah adalah memeriksa pengikat terminal aki dari kotoran dan memastikan kekencangannya.
Pasalnya, kotoran dan kendurnya pengikat terminal aki dapat mengganggu arus listrik yang mengalir saat proses penyaluran dan pengisian.
Meski terkesan sepele, gangguan tersebut tidak boleh dibiarkan berlarut-larut pasalnya dapat mengganggu performa mobil dan dapat memicu kerusakan pada perangkat elektronik.
Baca juga: Benar atau Tidak, Aki Motor yang Tekor Bikin Boros BBM?
Foreman Nissan Bogor Fandi Ahmad menjelaskan, bila pengikat terminal baterai kendur bisa membuat mobil mogok, susah start dan menimbulkan kerusakan pada komponen kelistrikan pada mesin.
“Bisa membuat mesin susah hidup bahkan mati total, selain itu jika dibiarkan cukup lama bisa merusak komponen kelistrikan seperti ECU dan sejenisnya,” ucap Fandi kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Pengikat terminal aki kendur sama saja menghambat listrik mengalir ke seluruh sistem kelistrikan sehingga bisa membuat suatu komponen tidak bekerja secara maksimal. Misal, ECU tidak mendapatkan suplai listrik yang sesuai maka efeknya mesin menjadi tidak prima.
Baca juga: Jangan Memperbesar Ukuran Sekring Mobil, Bikin Aki Cepat Soak
Fandi juga mengatakan, aki bisa rusak bila terminal tidak terikat dengan baik terlalu lama . Logikanya, selain tidak bisa menyuplai arus listrik dengan baik, aki juga tidak bisa menerima pengisian dengan baik dari alternator. Efek jangka panjangnya aki menjadi mudah drop karena tidak terisi penuh.
Semakin parah lagi jika pengendara memiliki kebiasaan buruk dengan memaksakan aki yang sudah mulai lemah, maka aki bisa menjadi mati total karena dayanya habis untuk beberapa kali digunakan oleh motor starter.
Jadi, dampak pengikat terminal aki kendur bisa sangat beragam, yakni mesin susah hidup, aki mudah tekor, kerusakan perangkat elektrikal dan performa mesin menurun sehingga efisiensinya akan menurun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.