Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Keluhkan Jalan Rusak di Parung Panjang, Berdampak Buruk buat Kendaraan

Kompas.com - 22/11/2023, 14:21 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini aktivitas truk tambang di Jalan Mochamad Toha, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi perbincangan di media sosial.

Aktivitas tersebut dinilai membawa kerugian dan ancaman bagi warga. Mulai dari kemacetan, jalan rusak, polusi, hingga korban jiwa tergilas.

Salah satu bentuk protes itu diunggah oleh akun TikTok bernama Love Morgan 252. Dalam tayangan tersebut, pemilik akun mengeluhkan jalan yang hancur akibat truk muatan yang melebihi kapasitas melintas tanpa aturan jam.

Baca juga: It’s Time for Everyone, Begini Komitmen Toyota Ajak Seluruh Masyarakat Ikut Mendukung Target NZE 2060

“Jalan hancur, truk lewat tidak ada aturan jam, bawa muatan melebihi kapasitas, kecelakaan hampir setiap hari dan memakan korban sampai meninggal dunia. Ini jalan yang dilewati warga buat aktivitas setiap hari selalu basah karena tumpahan air dan pasir dari muatan truk,” tulis keterangan akun tersebut.

Saat melintas di jalan rusak seperti Parung Panjang, memang perlu berhati-hati. Tak hanya dari sisi keselamatan, jalan rusak tersebut juga bisa merusak komponen kendaraan.

@lovemorgan252 #fyp #parungpanjang #kecelakaan #bogor #parungpanjangbogor #viral #jalanrusak ? original sound - Nadya Mahdi

Bagi pengguna mobil, ada satu komponen kaki-kaki yang bisa cepat rusak jika rutin melewati jalan tidak rata atau dipenuhi lubang, yakni link stabilizer alias penstabil.

Komponen ini berfungsi untuk menjaga kestabilan mobil saat digunakan. Tugasnya adalah menghubungkan roda bagian kanan dan kiri.

Wawan Gunawan, salah satu pemilik bengkel spesialis per dan shockbreaker mobil Laksana Per mengatakan, benturan keras yang terlalu sering dialami bisa membuat sendi-sendi link stabilizer mobil kendor.

“Jadinya oblak dan tidak kaku lagi. Padahal seharusnya komponen ini kaku,” ucap Wawan kepada Kompas.com, belum lama ini.

Ketika link stabilizer mobil rusak, akan ada efek yang muncul, seperti benturan keras, kurang nyaman saat menikung hingga muncul bunyi berdecit kasar dari bagian roda.

Kondisi Jalan Rusak yang berada di Jalan Antang Raya, Makassar, Sulawesi SelatanKompas.com/Darsil Yahya M Kondisi Jalan Rusak yang berada di Jalan Antang Raya, Makassar, Sulawesi Selatan

Selain itu, pemilik mobil sebaiknya juga melakukan spooring dan balancing usai melewati jalan yang rusak. Sebab, kondisi jalan yang bergelombang, berlubang, bahkan rusak parah bisa membuat posisi roda jadi berubah.

Untuk itu perlu dilakukan spooring untuk menyelaraskan posisi roda kanan dan kiri supaya tidak limbung dan berat sebelah. Sementara balance bertujuan agar roda tidak bergetar (dirasakan pada setir) pada kecepatan tertentu. Penyebabnya bobot roda tidak seimbang di setiap lingkar roda.

Begitupun pada sepeda motor, komponen yang paling rawan rusak bila kerap menghajar lubang adalah sektor kaki-kaki. Mulai dari ban, pelek, dan bearing roda.

Instruktur Sepeda Motor Otomotor Academy Yogyakarta mengatakan, komponen yang sering mengalami kerusakan akibat jalan yang rusak adalah bagian bearing roda, selaku bantalan roda dengan porosnya.

Bearing roda motor Daytona.id Bearing roda motor

“Adanya kejutan yang lebih dari roda dan suspensi dikarenakan kondisi jalan yang rusak atau berlubang akan membuat bearing roda cepat rusak atau oblak,” kata Jihan.

Baca juga: Cara Mengenali Mesin Motor Bekas Sehat atau Tidak

Menurut Jihan, bearing roda menjadi titik tumpu yang berhadapan langsung dengan kejutan akibat permukaan jalan yang tidak rata.

“Fungsi bearing di roda itu sebagai bantalan pada roda dan juga peluncur. Melihat cara kerjanya yang tidak begitu rigid, maka komponen ini akan mudah sekali oblak,” kata Jihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com