Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Coba-coba Salip Truk di Tikungan, Rawan Terserempet

Kompas.com - 22/11/2023, 13:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Truk yang dimensinya panjang butuh ruang yang lega buat manuver. Makanya saat ingin belok, kadang seperti menyisakan celah biar bisa dilalui dengan mulus.

Cuma di Indonesia, celah yang sempit itu saja masih dimanfaatkan pengendara motor buat selap-selip. Padahal, posisi tersebut sangat rawan terserempet, mengingat blind spot truk juga besar.

Contoh seperti pada video yang diunggah akin Instagram Dashcamindonesia di Instagram. Terlihat truk mau belok ke kiri di persimpangan, tapi ada motor dari belakang yang mau menyalip kendaraan besar tersebut dari sisi kiri.

Baca juga: Kymco Merilis Teknologi Swap Baterai Ionex buat Motor Listrik

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

 

Beruntung pengemudi truk waspada, jadi menghentikan laju truknya sebelum motor terserempet. Pengendara motor juga akhirnya mundur, memberi ruang truk agar bisa belok dengan aman.

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, masih banyak ditemui pengendara yang kurang sabar di jalan, tidak berpikir juga apa yang dilakukan bisa membahayakan dirinya.

"Seharusnya ketika berkendara, kita butuh kesabaran ekstra dan prediksi yang baik agar aman sampai tujuan," kata Agus kepada Kompas.com, Rabu (22/11/2023).

Baca juga: Pedagang Klaim Permintaan Mobil Listrik Bekas Tinggi, tapi Stok Jarang

Misal, pengendara punya prediksi yang baik, maka dia tahu mana tempat menyalip yang aman, mana yang tidak. Menyalip truk di belokan, apalagi dari kiri, bukan manuver yang aman, sangat berpotensi celaka.

Kebiasaan orang Indonesia, harus kejadian dulu seperti terserempet atau tertabrak baru ada efek jera dan trauma. Nantinya baru berpikir dua kali atau bahkan jadi tidak berani melakukan hal yang sama.

"Namun seharusnya jangan runggu celaka baru kita waspada, tetapi mindset-nya harus dibalik. Lebih baik waspada daripada celaka," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com