Layanan Taksi Silver Bird Juga Bisa Pakai Aplikasi MyBlueBird

Kompas.com - 06/08/2023, 08:21 WIB

Janlika Putri Indah Sari,

Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Janlika Putri Indah Sari

Penulis

Azwar Ferdian

Editor

Lihat Foto

Mobil-mobil Mercedes-Benz E200 Kompressor bekas taksi Silver Bird yang dites media.(Blue Bird)

Pengemudi melakukan pengisian daya listrik pada armada taksi E-Silverbird di Mampang, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Bluebird saat ini telah mengoperasikan armada taksi listriknya sebanyak 25 unit E-Bluebird dan 5 unit E-Silverbird. Pengoperasian ini merupakan upaya perusahaan untuk melakukan inovasi dengan merespons perkembangan teknologi kendaraan listrik sebagai armadanya.

JAKARTA, KOMPAS.com – Taksi dengan menggunakan tarif argo pernah menjadi layanan transportasi umum yang populer di Indonesia.

Bahkan pada awal tahun 2000 berbagai perusahaan taksi menerapkan tarif argo dan juga nominal buka pintu yang beragam.

Namun secara perlahan masa kejayaan taksi menggunakan tarif argo mulai redup tergantikan taksi online berbasis aplikasi. Bahkan tidak sedikit perusahaan taksi yang kalah saing dan menyerah di era taksi online.

Blue Bird saat ini menjadi salah satu layanan taksi yang masih eksis dan melakukan berbagai inovasi. Misalnya seperti meluncurkan aplikasi MyBlueBird yang memudahkan penumpang untuk terhubung dengan sopir taksi dengan kelir biru tersebut.

Dengan aplikasi tersebut penumpang tidak harus menyetop taksi di pinggir jalan atau mencari di pangkalan. Sopir taksi nantinya akan menghampiri penumpang sesuai dengan titik penjemputan pada aplikasi.

Tidak hanya itu, Blue Bird juga punya layanan taksi eksekutif atau premium dengan nama Silver Bird.

Adrianto Djokosoetono, Direktur Utama PT Blue Bird Tbk mengatakan, sama seperti taksi Blue Bird, taksi Silver Bird juga bisa menggunakan aplikasi MyBlueBird.

Terkait dengan tarif, lewat aplikasi tersebut penumpang bisa menebak harga argo yang harus dibayar. Serta ada pula pilihan harga pasti yang harus dibayar untuk perjalanan penumpang.

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pengemudi melakukan pengisian daya listrik pada armada taksi E-Silverbird di Mampang, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Bluebird saat ini telah mengoperasikan armada taksi listriknya sebanyak 25 unit E-Bluebird dan 5 unit E-Silverbird. Pengoperasian ini merupakan upaya perusahaan untuk melakukan inovasi dengan merespons perkembangan teknologi kendaraan listrik sebagai armadanya.

“Blue Bird melakukan penghitungan tarif berdasarkan argometer yang saat ini terdapat pada layar Internet of Things (IoT) yang ada pada taksi reguler dan taksi eksekutif. Sehingga harga yang tertera di aplikasi adalah estimasi tarif untuk jarak yang akan ditempuh oleh pengguna kami. Namun, kami memiliki fitur Fixed Price atau harga pasti yang ada pada aplikasi MyBluebird,” kata Adrianto kepada Kompas.com, Jumat (4/8/2023).

Berbagai inovasi yang dilakukan oleh Blue Bird tersebut sejalan dengan motto perusahaan yang diberi nama ANDAL (Aman, Nyaman, Mudah, dan Personalise). Sehingga layanan taksi yang lahir pada tahun 1972 tersebut tetap relevan dengan generasi masa kini dan dapat menyesuaikan perkembangan zaman.

“Kami menyadari bahwa empat pilar dalam visi layanan ANDAL adalah kebutuhan dasar masyarakat ketika bermobilitas. Saat ini Bluebird berupaya mengingatkan kembali standarisasi bermobilitas dengan kampanye ‘Standar Nyaman Indonesia’ atau SNI,” kata Adrianto.

Adrianto juga mengatakan, melalui kampanye tersebut Blue Bird berkomitmen untuk memberikan standar pelayanan terbaik bagi pelanggannya melalui tiga pilar utama, yaitu armada yang terstandarisasi, pengemudi yang profesional, dan kemudahan layanan mobilitas bagi pelanggan melalui sistem yang terintegrasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.