JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) memastikan bahwa pasokan listrik untuk mendukung penggunaan kendaraan bermotor listrik sebagai alat transportasi di Indonesia, mencangkup atas Stasiun Pengisian Kendaraan Bermotor Listrik (SPKLU), mencukupi.
Sehingga industri dan pengguna kendaraan listrik jangan khawatir masa depan dari kendaraan listrik.
"Sampai saat ini kalau kita lihat di Indonesia itu (berstatus) hijau. Artinya cadangan listrik kita cukup untuk memenuhi kebutuhan dari rencana pematangan SPKLU dan SPBKLU," kata Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti, Senin (31/7/2023).
Baca juga: Skema Pemberian Subsidi Motor Listrik Bakal Diubah, Terbuka untuk Umum
Edi menyampaikan, PLN mulai 2024 akan akan membangun beberapa pembangkit terkait dengan program penyediaan listrik sampai 35.000 megawatt sampai 2025 mendatang.
Kemudian nanti di sejumlah daerah terisolasi, lanjut Edi, PLN juga akan kembangkan renewable energy atau energi berkelanjutan.
"Jadi secara keseluruhan untuk suplai listrik mencukupi untuk mendukung kesiapan ekosistem kendarana listrik di Indonesia, baik untuk charging di rumah maupun di tempat umum (SPKLU)," katanya.
Dalam kesempatan itu, Edi juga menyatakan bahwa pihaknya telah mengembangkan infrastruktur ekosistem kendaraan listrik dengan fasilitas charging guna mempercepat transformasi di sektor transportasi dari berbasis fosil ke listrik.
Baca juga: Berikut Tahapan Lengkap Bikin Motor Listrik Konversi
"Saat ini sudah ada 842 SPKLU yang 616 diantaranya masih (difasilitasi) oleh PLN sendiri. PLN menyediakan SPKLU dalam rangka memberikan awareness mendukung ekosistem, sehingga pemilik kendaraan listrik tidak perlu was-was," katanya.
Pada sejumlah jalan tol, kata Edi, PLN juga sudah menyediakan fasilitas pengisian mobil listrik secara ultrafast charging karena beberapa rest area tidak memperbolehkan beristirahat lebih dari 30 menit untuk kelancaran mobilitas.
"Meskipun juga kami menyediakan fasilitas yang slow charging atau standar charging karena ada beberapa merek mobil yang tidak bisa menggunakan fast charging maupun ultrafast," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya