Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Dorong Biofuel Kejar Ekonomi Hijau di Indonesia

Kompas.com - 05/07/2023, 09:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menekankan pentingnya percepatan industri kendaraan bermotor listrik atau electric vehicle (EV) di dalam negeri.

Pasalnya saat ini merupakan momentum yang krusial untuk suatu negara mulai melakukan proses transisi energi melalui pengembangan kendaraan listrik dan biofuel. Selain itu, Indonesia dianggap punya hampir seluruh aspek yang dibutuhkan.

"Kalau kita lihat, cetak biru ketahanan energi nasional sudah terbentuk. Sudah ada kebijakan dari pemerintah untuk melakukan percepatan EV," kata dia dalam Instagram resminya, @erickthohir, Selasa (4/7/2023).

Baca juga: Menguji Performa dan Efisiensi Bahan Bakar Honda Brio RS

Ilustrasi kendaraan listrik.(Dok. Shutterstock/ BigPixel Photo) Ilustrasi kendaraan listrik.

"Impor cruide oil (minyak mentah) itu juga menjadi tekanan kita," lanjut dia.

Erick menyebut tren importasi minyak tanah masih akan terus terjadi hingga 10 tahun ke depan walau jumlahnya secara fluktuatif akan berkurang. Hal ini tak hanya untuk memenuhi permintaan kendaraan konvensional tetapi juga bagi kebutuhan industri petrokimia lain.

Ia juga menyebut bahwa pihaknya akan mendorong kebijakan tentang manfaat biofuel. Sebab bahan tersebut bisa mengoptimalkan proses transisi menuju era ekonomi hijau.

Disampaikan, kini Pertamina memiliki sejumlah opsi dalam melakukan transisi dimaksud, mulai dari melakukan investasi atau akuisisi di luar negeri maupun eksplorasi sumur-sumur di dalam negeri.

Baca juga: Julukan Baru buat Marquez Setelah Catat Rekor Jatuh Terbanyak

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Erick Thohir (@erickthohir)

"Indonesia memiliki sumber daya alam yang luar biasa untuk menjadi pemain kunci kendaaan listrik di dunia. Ini menjadi modal besar kita mendorong atas penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri dam sumber daya alam lainnya," kata Erick.

"Termasuk tanah yang subur bisa menghasilkan tanaman seperti tebu, yang dapat diolah menjadi biofuel," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau