Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda Sudah Punya Teknologi agar Mesin Mobil Aman Minum Bioetanol

Kompas.com - 27/06/2023, 15:21 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) sudah mengumumkan akan mulai memasarkan Pertamax dengan campuran bioetanol mulai Juli 2023. Honda mengeklaim sudah memiliki teknologi agar mesin aman minum bioetanol.

Untuk diketahui, bioetanol merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang bisa diproduksi dari tumbuhan melalui proses fermentasi. Bioetanol yang dicampurkan ke bahan bakar fosil dapat menurunkan kadar emisinya.

Baca juga: Bakal Dijual di Surabaya Bulan Depan, Ini Perkiraan Harga BBM Bioetanol

Penggunaan bioetanol bisa mengangkat kotoran yang ada di sistem bahan bakar karena memiliki kandungan detergen. Kotoran selanjutnya akan terkumpul di filter bensin. Sehingga, komponen tersebut jadi lebih pendek usia pakainya.

SPBU Pertamina. Pemerintah berencana mencampur Pertamax dengan Bioetanol.Dok. Pertamina SPBU Pertamina. Pemerintah berencana mencampur Pertamax dengan Bioetanol.

Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), mengatakan, pihaknya sebenarnya searah dengan Pemerintah, karena tahun ini Honda akan memperkenalkan hybrid.

"Kemudian, ke depan juga akan ada pengenalan untuk battery electric vehicle (BEV) dan ekspansi ke depan," ujar Billy, dalam acara kerja sama Honda dengan Universitas Indonesia di bilangan, Depok, Jawa Barat, Senin (26/6/2023).

Baca juga: Bahas Keuntungan dan Kerugian Pakai Bahan Bakar Bioetanol

"Jadi, saya rasa kami sudah searah dengan apa yang Pemerintah keluarkan aturannya. Tentunya, Pemerintah melakukan itu juga mengikuti perkembangan infrastruktur di Indonesia," kata Billy.

Sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) saat menjalankan proses menciptakan bioetanol dari buah bintaro di laboratorium Universitas Negeri Malang, Selasa (1/8/2017) KOMPAS.com / Andi Hartik Sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) saat menjalankan proses menciptakan bioetanol dari buah bintaro di laboratorium Universitas Negeri Malang, Selasa (1/8/2017)

Nantinya, Pertamina akan mencampur Pertamax dengan bioetanol sebesar 5 persen (E5). Sehingga, nilai oktannya naik menjadi RON 95.

Billy menambahkan, untuk di Indonesia, mesin untuk bioetanol memang belum dikembangkan. Tapi, di luar negeri, secara global itu sudah ada di beberapa negara.

PT Honda Prospect Motor (HPM) berkolaborasi dengan Universitas Indonesia (UI) untuk mengembangkan teknologi mobil listrikKompas.com/Donny PT Honda Prospect Motor (HPM) berkolaborasi dengan Universitas Indonesia (UI) untuk mengembangkan teknologi mobil listrik

"Kami sekarang fokusnya kepada mobil yang ramah lingkungan, termasuk ICE (internal combustion engine), sampai ke arah elektrifikasi sepenuhnya. Kita akan memonitor terus perkembangan penggunaan bioetanol di Indonesia," ujarnya.

"Jadi, kita ada E85, E20, secara global. Tapi, memang di Indonesia belum dikembangkan," kata Billy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau