Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kebiasaan yang Bikin Pendek Usia Transmisi Mobil Matik

Kompas.com - 23/06/2023, 10:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir semua mobil baru saat ini menyediakan pilihan transmisi matik, baik CVT atau AT konvensional. Hal ini tak lepas dari kemudahan pengoperasian yang ditawarkan, apalagi bagi pengguna di perkotaan.

Sayangnya, meski mudah digunakan tapi tak sedikit pemilik mobil matik yang tanpa disadari atau tidak melakukan kebiasaan buruk dalam pengoperasian sehingga berdampak pada usia komponen transmisi.

Paling sering dilakukan terlalu cepat menggeser tuas transmisi, terutama saat mobil baru dinyalakan. Bila kebiasaan tersebut dilakukan secara berulang, maka bisa membuat kerusakan yang cukup merugikan.

Baca juga: Parkir Mobil Matik, Cukup Geser ke P atau Wajib Tarik Rem Tangan?

Menurut pemilik bengkel spesialis Worner Matic Hermas Efendi Prabowo, baiknya perpindahan transmisi dilakukan setelah mesin mobil sudah dalam kondisi idle. Jangan saat putaran mesin masih tinggi.

Transmisi e-CVT Toyota Innova Zenix HybridKOMPAS.com/STANLY RAVEL Transmisi e-CVT Toyota Innova Zenix Hybrid

"Jika RPM tinggi dipaksa pindah dari N ke D ada semacam penyambung mekanikal yang kasar dan berpotensi merusakan komponen-komponen mekanikal," kata Hermas beberapa waktu lalu.

Selain itu, kebiasaan lain yang juga ikut berperan dalam mempercepat proses kerusakan transmisi matik adalah berkendara secara agresif, apalagi dilakukan terus-menerus.

Hermas menyarankan agar pengendara tak terlalu cepat menekan pedal gas usai tuas transmisi dipindah ke posisi D atau R. Baiknya diberikan sedikit jeda agar posisi komponen dan kerja transmisi di dalam lebih optimal.

Baca juga: Impresi Performa Toyota Agya Berlabel GR Sport

Demikian juga soal kebiasaan menggeser tuas pada kondisi mobil yang belum berhenti dengan sempurna. Contoh saat ingin mundur, baiknya lakukan perpindahan tuas dari D ke R ketika kendaraan sudah berhenti sambil menekan pedal rem.

Transmisi New D-CVT (Dual Mode Continuously Variable Transmission) milik DaihatsuKompas.com/Donny Transmisi New D-CVT (Dual Mode Continuously Variable Transmission) milik Daihatsu

Ibrohim, Foreman Nissan Bintaro mengatakan, ada kebiasaan lain yang kerap dilakukan pemilik mobil namun sampai saat ini banyak dianggap sepele, yakni tak menggeser tuas ke posisi gigi lebih rendah ketika melewati tanjakan.

Kebanyakan, pengendara lebih sering mempertahankan posisi D yang tanpa disadari hal tersebut dapat menimbulkan kerusakan pada beberapa komponen, salah satunya membuat kampas kopling aus.

"Baiknya saat jalan perbukitan gunakan gigi 2 atau L bila terlalu curam. Dengan demikian rasio akan dibatasi karena jika posisi D dengan rpm rendah, akan membuat transmisi matik cenderung bekerja di gigi 3 dan 4 yang tak sesuai dengan kebutuhan torsi besar saat menanjak," ujar Ibrohim.

Baca juga: Masih Ada Pilihan Mobil Matik di Bawah Rp 250 Juta, Cek Daftarnya

Test Drive Yaris Cross HybridKOMPAS.com/Adityo Wisnu Test Drive Yaris Cross Hybrid

Selebihnya, jangan sepelekan soal perawatan transmisi matik. Perlu diingat soal interval pergantian oli agar kerja komponen bisa terjaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com