Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serbuan Laron Bikin Motor Celaka, Ini Cara Menghadapinya

Kompas.com - 26/03/2023, 17:41 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Berkendara sepeda motor di malam hari memiliki risiko yang berkali-kali lipat meningkat. Selain terbatas melihat benda-benda dan kendaraan lainnya, pengendara juga perlu waspada terhadap binatang-binatang malam yang menggangu pandangan. 

Hewan-hewan itu jika terkena mata akan menyebabkan iritasi, dan terasa pedih. Kondisi tersebut sangat berbahaya dan menjadi penyebab kecelakaan. 

Fenomena serangan ribuan laron terjadi di Magelang, Jawa Tengah, seperti yang diunggah akun @magelang_raya, Sabtu (25/3/2023). Lokasi tepatnya, berada di Jembatan Elo Mbojong, Kecamatan Mungkid. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by magelang raya (@magelang_raya)

Terlihat, dua pengendara sepeda motor sempat terjatuh. Ribuan laron-laron yang berterbangan diduga membuat pengendara mengalami gangguan penglihatan.

Selain itu, kondisi jalan juga tampak dipenuhi bangkai laron, dan licin ketika di injak roda kendaraan. 

Menanggapi hal itu, Founder & Training Director Jakarta Defensive (JDDC) Driving and Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, saat berkendara di malam hari kaca helm sebaiknya ditutup rapat. 

Pandangan mata pengemudi dalam melihat kondisi jalan mudah lelah. Helm yang ditutup akan efektif menghindari terpaan udara dingin, termasuk menghindari mata terkena benda-benda asing yang menyakitkan. 

Departemen Kendaraan Bermotor (MVD) Kerala di India, memutuskan untuk melarang penggunaan kamera atau action cam yang dipasang di helm pengendara motor.Foto: Bikesrepublic Departemen Kendaraan Bermotor (MVD) Kerala di India, memutuskan untuk melarang penggunaan kamera atau action cam yang dipasang di helm pengendara motor.

"Kaca helm full face atau half face harus ditutup. Mata mudah sekali iritasi akibat terkena debu, atau jika menabrak serangga-serangga kecil di jalan. Lebih aman, tidak kena udara dingin malam jika kaca helm rapat," ucap Jusri. 

Baca juga: Marak Pencurian Helm, Biar Aman Jangan Asal Tinggal di Parkiran

Di sisi lain, pengendara sepeda motor sebaiknya mengurangi kecepatan dalam melaju jika di malam hari. Kemampuan diri untuk membaca keadaan akan menurun karena faktor penglihatan mata. 

Pemudik berkendaraan roda dua dan roda empat antre untuk memasuki KMP Virgo 18 di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Jumat (6/5/2022). Pada H+3 Lebaran, sebanyak 111.214 orang penumpang, 24.720 kendaran roda empat dan 8.136 sepeda motor menggunakan jasa angkutan kapal laut menyeberang ke Pulau Jawa. ANTARA FOTO/Ardiansyah/nym.ARDIANSYAH Pemudik berkendaraan roda dua dan roda empat antre untuk memasuki KMP Virgo 18 di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Jumat (6/5/2022). Pada H+3 Lebaran, sebanyak 111.214 orang penumpang, 24.720 kendaran roda empat dan 8.136 sepeda motor menggunakan jasa angkutan kapal laut menyeberang ke Pulau Jawa. ANTARA FOTO/Ardiansyah/nym.

Misalnya, jika pengendara sepeda motor berada di wilayah yang gelap, tiba-tiba ada seorang pejalan kaki yang menyeberang ke tengah, tentunya akan membutuhkan waktu berhenti yang lebih lama. 

"Seperti kejadian di Magelang itu, pengendara terpeleset dan terjatuh kemungkinan karena kaget tidak bisa melihat apa-apa. Jika kecepatan di kurangi, tidak mungkin sampai ada rem mendadak. Konteks demikian juga sering menyebabkan kecelakaan di persimpangan jalan," kata Jusri. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau